Siberasi.id – Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyebut pembabatan hutan jadi penyebab banjir Garut.
Mengutip dari portal resmi Pemprov Jabar, Uu mengatakan, banjir kali ini merupakan dampak dari alih fungsi lahan di daerah hulu sungai.
Oleh karena itu, sambung Uu, penting pula penegakan hukum berupa sanksi terhadap para perusak lingkungan baik perorangan maupun korporasi.
“Menurut informasi yang kami terima, ada pembabatan hutan (di daerah hulu). Hutan produktif harus rasional sehingga pada saat hujan datang tidak berdampak seperti ini,” ungkap Uu usai memberikan bantuan langsung kepada korban banjir di Kampung Dayeuhandap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (17/7/2022).
Banjir terjadi karena intensitas hujan tinggi sejak Jumat (15/7/2022) dan menyebabkan Sungai Cipeujeuh meluap. Ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter.
Akibat banjir ini, 53 rumah warga terendam dan rusak, delapan di antaranya rusak berat. Adapun jumlah warga terdampak mencapai 258 orang dari 78 kepala keluarga, termasuk di antaranya 30 orang balita, 30 orang lansia, dua ibu hamil, dan tujuh ibu menyusui.
Uu mengungkapkan, warga Kampung Dayeuhandap bukan pertama kalinya mengalami musibah hebat seperti ini. Makanya ia mengimbau warga agar mau berpindah lokasi hunian ke daerah yang lebih aman.
“Kami meminta kepada masyarakat, khususnya yang ada di sepanjang sungai ini, daerah yang dianggap berbahaya, mohon kesadarannya agar pindah ke tempat yang lebih aman,” imbau politisi PPP itu.
Selain relokasi warga, Uu menambahkan, langkah penanganan banjir ini juga harus melalui cara edukasi terhadap masyarakat di wilayah hulu sungai.
Dalam kesempatan itu, Uu menyerahkan bantuan untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Garut dari Dinas Sosial Provinsi Jabar senilai Rp198.650.550.
Bantuan corporate social responsibility (CSR) dari bank bjb senilai Rp100.000.000, serta bantuan suplai sembako, lauk pauk, air minum, tambahan gizi, kebutuhan anak-anak, selimut, dan alat kebersihan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar. (jri)