Siberasi.id – Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) di Cirebon telah berlangsung sejak 23 November hingga 10 Desember mendatang.
Kampanye 16 HAKTP melibatkan banyak organisasi, komunitas, lembaga non pemerintahan, hingga institusi pemerintahan. Di dalamnya turut berpartisipasi kalangan pelajar pelajar, mahasiswa sampai masyarakat umum.
Pada kampanye 16 HAKTP tahun ini, ada dua isu besar yang perlu penyikapan serius, yakni perdagangan manusia atau human trafficking dan kekerasan seksual.
Koordinator Kampanye 16 HAKTP di Cirebon, Siti Latifah menjelaskan, agenda itu merupakan sebuah kampanye internasional yang bertujuan untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
“Setiap tahunnya, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 23 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, sampai 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional,” jelasnya.
Pemilihan rentang waktu tersebut adalah dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM.
Pelaksanaan kampanye yang melibatkan berbagai organisasi tersebut terkoordinasi melalui Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan. Mereka melakukan konsolidasi dan gerakan melalui kepanitiaan bersama untuk Kampanye 16 HAKTP.
“Kami berharap angka kekerasan terhadap perempuan dan human trafficking bisa terus berkurang. Sejalan dengan itu, kasus-kasus yang telah terjadi dapat ditangani dengan baik,” katanya.
Launching Kampanye 16 HAKTP tahun ini telah berlangsung di kampus ISIF Cirebon, dengan mengusung tema “Kesetaraan Akses untuk Kesetaraan Gender”.
Rencananya, panitia bersama akan menggelar berbagai kegiatan. Seperti, talkshow di media massa, diskusi, sosialisasi serta edukasi terkait pentingnya mencegah kekerasan seksual dan human trafficking. (jri)