Siberasi.id – Pemerintah Kota Cirebon dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis) gencar melakukan normalisasi sungai sebagai upaya penanganan banjir di Kota Cirebon.
Sebagai awal, BBWS Cimancis melakukan normalisasi muara sungai Cipadu di Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon. Sedangkan Pemkot Cirebon melakukan normalisasi anak sungai di sekitar permukiman masyarakat.
Effendi Edo mengapresiasi dan berterimakasih, atas percepatan normalisasi sungai yang dilakukan oleh BBWS Cimancis. Karena sedianya direncakan pada awal Mei mendatang, justru pertengahan April sudah berjalan.
“Mudah-mudahan sinergitas antara Pemda dan BBWS Cimancis ini berjalan baik dan bisa maksimal dalam memelihara sungai yang ada di Kota Cirebon,” ujarnya, saat meninjau lokasi pengerukan di muara Sungai Cipadu.
Edo juga menjelaskan, normalisasi melalui pengerukan sungai ini jadi bagian dari upaya mengurangi tingkat banjir di Kota Cirebon, karena jika nol banjir sangat tidak mungkin.
“Kalau nol banjir itu tidak mungkin. Paling tidak mempercepat aliran air di sungai hingga ke muara,” terangnya.
Edo juga menegaskan, pentingnya pengerukan sungai ini agar aliran lebih lancar. Karena selama ini terhambat lumpur, sidemintasi dan sampah yang berdampak semakin memperparah banjir di Kota Cirebon.
“Melalui pengerukan ini, aliran air sungai akan lebih lancar dan pada akhirnya banjir di Kota Cirebon semakin cepat surut,” tuturnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat Kota Cirebon agar tidak membuang sampah ke sungai. Karena akan memperparah kondisi sungai yang berujung sidemintasi dan penumpukan sampah.
“Regulasi larangan buang sampah ke sungai sudah ada di perda. Sanksinya bisa denda dan pidana. Tapi yang terpenting adalah saling menjaga lingkungan dengan tidak buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Kepala BBWS Cimancis, Dwi Agus Kuncoro mengatakan, pengerukan akan dilakukan pada enam muara sungai. Targetnya setiap muara sungai selesai maksimal dua pekan.
“Satu muara dua pekan. Sehingga paling tidak Juni nanti selesai. Alat berat yang diterjunkan ada satu, nanti bertahap ditambah, yang penting pintu keluar atau muara bersih terlebih dahulu,” tuturnya.
Perihal pembuangan sidemintasi, kata Agus, ada dua pola yakni ditaruh di bantaran sungai atau berkoordinasi dengan PPN Kejawanan agar lumpur dari sungai bisa untuk reklamasi pantai.
Agus juga menginformasikan, kedalaman pengerukan ini maksimal tiga meter. Karena alat berat kami maksimal tiga meter.