Siberasi.id – Calon bupati Indramayu petahana, Nina Agustina, bersama ribuan petani di Kecamatan Kandanghaur, memecahkan solusi kesulitan air bagi petani di wilayah tersebut.
Nina berjanji akan menggandeng institusi dan lembaga terkait seperti Perum Jasa Tirta dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk mencarikan solusi bagi petani.
“Persoalan kesulitan air untuk pertanian di wilayah Kandanghaur ini sudah berlangsung lama. Di kepemimpinan saya, ini akan menjadi perhatian serius agar petani dapat menanam padi minimalnya dua kali dalam setahun,” jelas Nina Agustina, di depan ratusan petani di Desa Karanganyar, Desa Wirakanan, dan Desa Karangmulya.
Menurut Nina, saat ini saluran irigasi pengairan modern sedang dibangun dari mulai hulu hingga ke hilir, termasuk di desa-desa pertanian tadah hujan di Kecamatan Kandanghaur.
“Mudah mudahan dalam waktu dekat, air bagi petani tadah hujan sudah bisa dimanfaatkan oleh petani seiring pembangunan bendungan Cipanas dan bendungan Sadawarna yang sangat banyak manfaatnya bagi petani, khususnya Kandanghaur, Kroya, dan Gabuswetan,” jelasnya.
Untuk memenuhi itu, pihaknya akan terus berkonsultasi dengan lembaga lembaga terkait, seperti Perum Jasa Tirta dan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.
Nina juga membeberkan keberpihakannya kepada petani dengan memproteksi Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) seluas 125 ribu hektar. Lahan pertanian itu tidak dapat dialih fungsikan untuk kebutuhan di luar pertanian.
“Ini bentuk keberpihakan saya kepada petani agar Indramayu tetap menjadi daerah lumbung pangan nasional, termasuk terus mengupayakan air baku bagi petani di daerah daerah tadah hujan,” jelasnya.
Sesepuh petani Kecamatan Kandanghaur, H Carmin, menilai sosok Nina Agustina merupakan pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya terutama kaum petani.
Pemilik perusahaan penggilingan terbesar di Indramayu, CV Sandy Jaya, itu mengajak seluruh petani dan pengusaha penggilingan beras untuk memilih Nina Agustina pada 27 November 2024.
“Kiprah dan keberpihakannya kepada petani sudah terbukti. Kenapa milih yang lain? Ini saja, Nina Agustina sudah terbukti,” paparnya, yang juga ketua Paguyuban penggilingan beras provinsi Jawa Barat. (*)