Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»Cirebon»Kasus Stunting di Kota Cirebon Turun Cukup Drastis
    Cirebon

    Kasus Stunting di Kota Cirebon Turun Cukup Drastis

    adminBy adminMinggu, 3 Desember 2023
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Pemkot Cirebon melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon menggencarkan aksi cegah stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak dengan program ABCDE kepada sejumlah lapisan masyarakat, Kamis (30/11) di Gedung Andalus City Kota Cirebon.

    ABCDE merupakan akronim dari Aktif minum tablet tambah darah, Bumil teratur periksa kehamilan minimal enam kali, Cukupi konsumsi protein hewani, Datang ke posyandu setiap bulan dan Eksklusif ASI 6 bulan.

    Plt. Walikota Cirebon Eti Herawati menyampaikan, kasus stunting di Kota Cirebon turun cukup drastis. Pada tahun 2022 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencapai 30,6 persen dan tahun 2023 turun menjadi 17 persen.

    “Semoga angkanya terus menurun, karena SSGI belum melakukan rilis lagi. Yang jelas kita ada di bawah Provinsi Jawa Barat. Tentu ini berkat semangat para pihak yang turut menekan angka stunting, seperti kader posyandu hingga RT dan RW,” ungkapnya.

    Pada agenda aksi cegah stunting ini, kata Eti, perlunya menyosialisasikan kepada masyarakat, termasuk mitra dan stakeholder lainnya. Karena target Pemda Kota Cirebon adalah zero stunting dan melahirkan generasi emas di tahun 2045.

    Eti juga mengajak kepada seluruh para pihak, terutama kepada perangkat daerah untuk lebih fleksibel dalam melakukan pencegahan stunting.

    “Jangan hanya karena pemerintah provinsi atau pusat menginstuksikan, tetapi ini demi masa depan anak-anak Kota Cirebon,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cirebon Siti Maria Listiawaty mengungkapkan, bahwa hasil survei sampai bulan November 2023 mencatat ada 2.050 balita mengalami stunting. Kemudian ada 1.310 balita kurus atau sangat kurus dan 649 ibu hamil beresiko kurang energi kronis (KEK).

    Untuk cegah stunting, kata Maria, Kemenkes RI membangun lima gerakan yang dilaksanakan oleh mitra, swasta dan lembaga lainnya dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, cakupan layanan dan pemberdayaan masyarakat.

    “Lima gerakan tersebut diantaranya gerakan aksi bergizi, bumil sehat, posyandu aktif, jambore kader dan aksi cegah stunting. ABCDE merupakan salah satu aksi yang diharapkan bisa berjalan dengan baik,” katanya.(red)

    eti herawati

    Berita Terkait

    Bupati Cirebon Dukung Pendirian Museum Jalur Sutra Maritim

    Kamis, 15 Mei 2025

    Kecelakaan di Flyover Mertapada Wetan Cirebon, Dua Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

    Selasa, 13 Mei 2025

    Saresehan Pegiat Seni Budaya, Berharap Ada Gedung Kesenian di Cirebon Timur

    Senin, 12 Mei 2025

    IPNU-IPPNU Cirebon Fasilitasi Beasiswa, Tersedia untuk Kuliah di Tiga Kampus

    Minggu, 11 Mei 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.