CIREBON – Komisi II DPRD Kota Cirebon mendesak Perumda Air Minum (PAM) Tirta Giri Nata untuk kembali menekan tingkat kebocoran pada pipa distribusi. Sebab, setelah reservoir berkapasitas 9.000 meter kubik, serta Jaringan Distribusi Utama (JDU) berdiameter 600 milimeter diaktifkan, ditemukan titik kebocoran baru.
Hal itu disampaikan saat rapat Komisi II DPRD bersama jajaran direksi PDAM Kota Cirebon di ruang Griya Sawala gedung DPRD, Kamis (8/4/2021). Rapat tersebut membahas progres kinerja PDAM pasca dioperasikannya reservoir baru di Plangon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Sahriar menjelaskan, setelah reservoir berkapasitas 9.000 meter kubik dioperasikan, ternyata belum optimal melayani distribusi air bersih bagi warga Kota Cirebon. Hal itu dikarenakan masih banyak infrastruktur yang butuh diperbaiki. Antara lain kondisi pipa yang sudah tua dan rusak.
“Jaringan pipa di Kota Cirebon sudah banyak yang rusak karena usianya sudah tua. Sebelum reservoir di Plangon difungsikan, kebocoran belum terlalu terdeteksi karena tekanannya rendah. Setelah dioperasikan, kelihatan banyak sekali titik-titik kebocorannya,” ujarnya.
Atas dasar itu, Komisi II DPRD meminta kepada PDAM Kota Cirebon untuk menyusun rencana kerja jangka pendek dan panjang untuk menuntaskan masalah kebocoran pipa. Menurut Watid, rencana kerja itu mutlak ada untuk melihat progres dan capaian program sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kota Cirebon.
“Kami sih minta dipercepat saja program kerja yang tepat sasaran selama satu hingga dua tahun, agar capaian program SPAM ini bisa benar-benar dirasakan warga Kota Cirebon.Yang terpenting target mengurangi angka kebocoran,” tutur Watid.
Menanggapi hasil rapat, Direktur Utama PAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon, Sopyan Satari mengatakan, Komisi II DPRD mendukung dan merekomendasi untuk membuat rencana program kerja jangka pendek dan jangka panjang agar konsekuen menjalankan upaya lanjutan setelah reservoir di Plangon difungsikan.
Disebutkan, rencana jangka pendek yang dilakukan adalah masih berupaya memperbaiki kebocoran pipa saluran. Menurutnya, PDAM sudah berhasil menekan angka kebocoran 37 persen. Sementara untuk target jangka panjang, akan memaksimalkan fungsi reservoir dan menambah sumber air baru dari Waduk Jatigede, Sumedang.
“Fokus kami memaksimalkan fungsi reservoir. Agar distribusi air bersih bisa dioptimalkan ke warga Kota Cirebon. Termasuk dengan cara menekan tingkat kebocoran. Rencananya, jika sudah optimal kami akan menambah 7.000 pelanggan,” katanya. (jri)