Siberasi.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cirebon mengalami peningkatan drastis pada Januari 2025, dengan lonjakan hampir 400% dibandingkan Januari 2024.
Pemerintah Kota Cirebon langsung merespons dengan menggalakkan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) untuk menekan penyebaran penyakit ini.
Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi menyampaikan, jumlah kasus DBD yang terdeteksi pada Januari 2025 mencapai 82 kasus, meningkat tajam dari hanya 28 kasus pada Januari 2024.
“Meskipun terjadi lonjakan signifikan, Kota Cirebon belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), karena ada mekanisme tertentu yang harus dipenuhi,” ujar Agus saat meninjau pelaksanaan Gertak PSN di SDN Kramat, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Jumat (14/2/2025).
Fogging Tidak Cukup, Pemkot Gencarkan 3M dan Gertak PSN
Menanggapi lonjakan kasus ini, kata Agus, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon telah menerbitkan Surat Edaran (SE) untuk menggalakkan Gertak PSN di seluruh wilayah.
Agus juga menegaskan, fogging saja tidak cukup, karena hanya efektif membunuh nyamuk dewasa. Sementara itu, pemberantasan jentik nyamuk memerlukan tindakan pencegahan berkelanjutan melalui metode 3M: Menutup, Menguras, dan Mendaur ulang.
“Jangan biarkan ada air menggenang di sekitar rumah, karena itu bisa menjadi sarang jentik nyamuk Aedes aegypti,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, lanjut Agus, Pemkot Cirebon juga telah menjalankan program Siswa Pemantau Jentik (Sipetik) di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran sejak dini. Sementara itu, di masyarakat, kerja bakti massal terus didorong sebagai langkah efektif dalam pemberantasan sarang nyamuk.
Agus juga mengingatkan, Dinas Kesehatan telah menyediakan abate gratis yang bisa dimanfaatkan warga untuk membasmi jentik nyamuk.
“Jika menemukan tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik, masyarakat bisa segera menaburkan abate sebagai langkah pencegahan,” pungkasnya.