Siberasi.id – Angkutan kota (angkot) di Kota Cirebon saat ini kondisinya tidak seperti dulu lagi. Perlahan mulai tergerus oleh keberadaan angkutan berbasis aplikasi online. Serta kemudahan memiliki kendaraan baik motor maupun mobil.
Unit yang ada sekarang pun banyak yang sudah tua. Dan dari trayek yang terdaftar du Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, ada dua diantaranya sudah tidak beroperasi lagi, yakni Angkot D9 dan D10.
Kadishub Kota Cirebon Andi Armawan mengatakan, pihaknya menyarankan kepada pemilik usaha angkot untuk melakukan peremajaan armadanya.
Namun pihaknya juga menyadari, pengusaha angkot pun kesulitan melakukan peremajaan. Pasalnya, pendapatan dari angkot tersebut sudah menurun. Artinya tidak menutup untuk melakukan peremajaan.
“Eksistensi angkot sampai saat ini, masih dibutuhkan oleh masyarakat sebagai transportasi umum, dengan berbagai tujuan. Khususnya di dalam kota, meskipun harus mendapat persaingan dari jasa angkutan on-line,” jelas Andi usai penyerahan simbolis BLT untuk Ojol, Senin (22/1).
Keberadaan angkot yang kini masih beroperasi, tidak sedikit yang harus dilakukan peremajaan. Namun hal itu akan sulit dilakukan, karena membutuhkan biaya besar.
“Trayek memang kondisinya dari D1 sampai D10. Namun secara Situasional, D10 dan D9 sudah tidak beroperasi lagi. Peremajaan maksimal 7 tahun laik jalan,” ungkapnya. (red)