Siberasi.id – Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina soroti proses skrining kesehatan terhadap calon jemaah haji (calhaj) Indonesia saat akan berangkat ke Tanah Suci.
Pasalnya, saat monitoring di Arab Saudi, Selly menemukan ada jemaah haji Indonesia yang sakit pascaoperasi saat masih di Indonesia.
“Ada jamaah asal Indramayu yang kondisinya sakit pascaoperasi, sehingga perlu penanganan medis secara intensif,” ungkap Selly dalam keterangannya, Jumat (1/7/2022) malam.
“Terutama luka pascaoperasi. Karena keterbatasan tenaga medis, sehingga harus dirujuk ke klinik sektor,” imbuhnya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan dari Dapil VIII Jawa Barat (Cirebon-Indramayu) itu menambahkan, ada juga jemaah haji dari Kabupaten Cirebon yang mengalami kecelakaan patah tulang kaki karena terjatuh.
“Sehingga harus mendapatkan perawatan di RS saat di Madinah. Tapi alhamdulillah saat ini sudah mulai bergabung masuk Makkah, meskipun kondisi kakinya masih harus di-gips,” jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil evaluasi sementara penyelenggaraan haji tahun 2022, salah satunya ialah kendala pada proses skrining kesehatan awal ketika di Indonesia.
“Proses skrining kesehatan awal di indonesia yang tidak begitu ketat, terutama saat akan memberangkatkan jamaah dari daerah dan embarkasi,” tuturnya.
Sehingga, sambung Selly, jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit bawaan, terkadang tidak terdeteksi dan dianggap sepele. “Padahal sering kali kambuh saat sudah sampai di Makkah atau Madinah,” terangnya.
Namun, Selly menilai, seluruh jemaah haji dari Cirebon dan Indramayu yang ia kunjungi relatif lebih baik daripada dari wilayah lain. Ketersediaan makanan untuk jemaah haji juga terjamin dan laik.
“Kita sudah menyarankan agar jemaah menjaga stamina, karena menjelang Arafah dan suhu sedang terik-teriknya. Tapi tidak menyurutkan keinginan mereka untuk beribadah,” katanya. (jri)