Siberasi.id – Generasi Energi Bersih didukung oleh Institute for Essential Services Reform (IESR), sebuah NGO yang bergerak di isu lingkungan hidup dan energi hijau dari Jakarta, menggelar pembuatan batik ramah lingkungan dengan teknik ecoprint.
Selama dua hari, Selasa dan Rabu (5-6/12/2023), para kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) RW 09 Kesunean Selatan dilatih membuat batik dengan teknik ecoprint.
Perwakilan IESR, Atqiya Nur’assyfa mengatakan, program pelatihan ecoprint bagi kader PKK Kesunean Selatan bagian dari dukungan terhadap masyarakat dalam mempertahankan hutan mangrove.
Perwakilan IESR, Atqiya Nur’assyfa mengatakan, program pelatihan ecoprint bagi kader PKK Kesunean Selatan bagian dari dukungan terhadap masyarakat dalam mempertahankan hutan mangrove.
Sebab, salah satu daun yang digunakan untuk cetak motif ecoprint ialah daun mangrove. Jika, program ini sukses, maka hutan mangrove dapat memberi benefit lebih bagi masyarakat.
Hal itu diharapkan makin memotivasi masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan mangrove. Sebab, hanya di Kesunean Selatan lah hutan mangrove masih dipertahankan.
“Rangkaian kegiatan dari program yang kami berikan ke RW 09 Kesunean Selatan ini ialah menggalang eko wisata hutan mangrove. Nah pelatihan ini bagian dari upaya mewujudkan itu,” jelas Qiya.
Mengingat RW 09 Kesunean Selatan merupakan kawasan yang sering dikunjungi untuk studi banding maupun pelaksanaan program dari berbagai lembaga dibuatlah batik ecoprint sebagai souvenirnya.
“Ketemulah RW 09 ini. Setelah mendengar cerita dari ibu-ibu, warga di sini Pak RW bagaimana mereka mempertahankan hutan mangrove dari tahun 2002,” kata dia.
IESR pun menjadikan RW 09 Kesunean Selatan sebagai lokus pelaksanaan program Generasi Energi Bersih. “Kami ingin bantu mereka pertahankan hutan mangrove. Kami ingin bantu kembangkan eko wisata di sini,” ujar Qiya.
Menurut Qiya, IESR menaruh perhatian pada kelestarian hutan mangrove di RW 09 Kesunean Selatan sebab mangrove punya daya serap cukup tinggi pada karbondioksida. Sehingga dapat mencegah polusi udara.
“Nggak hanya mangrovenya, juga masyarakatnya harus dikembangkan. Sekaligus mengintegrasikan bank sampah juga dengan pelatihan batik ecoprint,” kata Qiya.
Sementara itu, Ketua RW 09 Kesunean Selatan, Pepep Nurhadi mengatakan, pelatihan ecoprint bagi para kader PKK dapat membekali mereka dalam hal potensi pendapatan keluarga.
Nantinya, hasil dari ecoprint tersebut bakal dijadikan souvenir yang dapat dijual ke pengunjung. Namun saat ini, proses produksi belum dilakukan secara serius. Sebab masih dalam tahap pelatihan.
“Dengan adanya hutang mengrove ini dan bank sampah yang sudah berprestasi di tingkat nasional ditambah dengan program ibu kader ada kerajinan membantik untuk ekonomi masyarakat kita,” katanya.
Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan ekosistem wisata mangrove yang ada di RW 09 Kesunean Selatan. Konsepnya ialah menggabungkan bank sampah, ecoprint dan hutang mangrove.
Pengunjung dapat belajar atau mengamati dari dekat hutang mangrove, pengolahan sampah, pembuatan kerajinan dari barang bekas hingga pembuatan ecoprint (red)