Siberasi.id – Pluralisme merupakan konsep yang penting dalam masyarakat multikultural di mana individu-individu dengan latar belakang yang berbeda hidup bersama dalam harmoni.
Dalam pluralisme, perbedaan diakui, dihormati, dan dianggap sebagai sumber kekayaan bagi masyarakat. Artikel ini akan menjelaskan konsep pluralisme secara lengkap dan jelas, serta menggambarkan manfaatnya dalam mempromosikan keragaman dan toleransi di tengah-tengah masyarakat yang kompleks.
Atas hal tersebut, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri mengadakan pertemuan dengan warga etnis Tionghoa Cirebon, pada Senin (11/12).
Rokhmin yang juga Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat 8 dari PDI Perjuangan ini mengaku, ingin menyerap aspirasi warga Tionghoa berkaitan persoalan sosial yang berkembang saat ini.
“Pertemuan ini sangat istimewa, saya sangat senang dan bahagia sejak kecil saya di Kampung Nelayan (Gebang) banyak berteman dengan teman-teman dari Tionghoa,” jelasnya.
Rokhmin menegaskan, semua warga negara Indonesia (WNI) harus dijamin hak-haknya tanpa pandang bulu.
“Partai kami, PDI Perjuangan, itu sangat nasionalis dan menjunjung tinggi nilai kebangsaan yang memberikan fasilitas seluas luasnya untuk setiap pemeluk agama,” katanya.
Dari hasil pertemuannya dengan warga Tionghoa ini, ada sejumlah poin penting yang bersinggungan dengan legalitas tempat ibadah.
Yakni terkait sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan vihara dan kelenteng dan persoalan anggaran perawatan tempat ibadah yang diminta difasilitasi dari APBN.
Menyahuti hal itu, Rokhmin pun mengaku siap memenuhi kebutuhan masyarakat Tionghoa andai dirinya dimandati sebagai wakil rakyat.
Sementara itu, Sukanto Aliwinoto perwakilan warga Tionghoa Cirebon mengatakan, atas komitmen Rokhmin tersebut, dirinya bersama masyarakat Tionghoa lainnya siap mendukung Rokhmin di Pileg 2024.
“Saya mendukung Pak Rokhmin Dahuri sebagai caleg DPR RI. Dengan adanya Pak Rokhmin sehingga DPR bisa lebih baik lagi,” kata dia.
Diakui Sukanto, Rokhmin adalah salah satu orang Cirebon yang punya kapasitas memimpin. Oleh sebab itu, dia berharap dukungan terhadapnya disikapi dengan bijak.
“Warga Tionghoa itu bisa dibilang minoritas yang kalau bersuara tidak didengar. Mudah-mudahan dengan adanya Pak Rokhmin bisa mewakili hak- hak masyarakat,” ucapnya mengakhiri. (red)