CIREBON – Kasus pertama cacar monyet atau Monkeypox terkonfirmasi muncul di Kota Cirebon. Hal ini setelah adanya laporan dari masyarakat, lalu Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan awal hingga lanjutan dan mengirim sampel swab ke Jakarta. Hasilnya diketahui yang bersangkutan positif Monkeypox.
Untuk mencegah penularan lebih luas dan menjaga agar masyarakat tidak panik, Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi meminta mulai dari Satpol PP, Lurah, dan Camat terlebih tenaga medis di Puskesmas melakukan edukasi sekaligus sosialisasi mwngwnI ciri-ciri gejala Monkeypox beserta pencegahannya.
“Kami kumpulkan teman-teman dari dinas teknis khususnya Dinas Pendidikan ada dari Satpol PP, Camat, Lurah dan Dinas Kesehatan untuk bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat apa yang namanya Monkeypok itu. Gejalanya seperti apa, penanganannya seperti apa, dan bagaimana harus melakukan penanganan apabila dijumpai kondisi yang sama,” katanya, Kamis (9/11).
Ia melanjutkan, selain di Kota Cirebon kasus Monkeypox lebih dulu muncul di beberapa wilayah seperti Banten, Jakarta, dan Jawa barat.
“Kami memperoleh laporan terkait dengan adanya kasus yang terkonfirmasi positif selain di Kota Cirebon ada juga di Jakarta, Banten dan di Jawa Barat,” imbuhnya.
Setelah mendapat laporan warga Kota Cirebon terkonfirmasi positif Monkeypox, pihaknya melakukan penelusuran siapa saja yang berkontak erat dengan penderita termasuk keluarga terdekat. Selain itu, ia memastikan ruang isolasi di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon telah siap merawat pasien Monkeypox.
“Kita menugaskan Rumah Sakit Gunung Jati untuk mempersiapkan ruang isolasi. Sehingga enanganan pasien Monkeypox bisa berjalan cepat dan efisien,” pungkasnya. (red)