Siberasi.id – Wakil Walikota Cirebon, Eti Herawati menyebutkan pencegahan dan penanganan kasus stunting atau gagal tumbuh pada anak membutuhkan peran semua pihak, tidak hanya pemerintah.
Intervensi program yang Pemkot Cirebon lakukan untuk persoalan tersebut akan kurang maksimal, jika tidak ada dukungan dari unsur swasta dan masyarakat secara umum.
Hal tersebut Eti sampaikan usai membuka Gebyar Penurunan Stunting di Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Senin (16/1/2023).
“Mari bersama-sama menurunkan angka stunting di Kota Cirebon. Pencegahan dan penanganan stunting membutuhkan peran semua pihak,” kata Eti.
Sejauh ini, kata Eti, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon telah berupaya maksimal untuk menurunkan jumlah kasus stunting. Dengan cara intervensi program perbaikan infrastruktur sampai pada perbaikan gizi keluarga yang teridentifikasi stunting.
“Stunting bukan hanya faktor gizi buruk, namun faktor lingkungan dan pola asuh anak dapat mempengaruhi,” ujarnya.
Pemda Kota Cirebon juga mengajak kepada ibu yang memiliki anak balita untuk rajin mengikuti penimbangan dan pemberian vitamin di posyandu terdekat. Hal itu bagian dari upaya pemerintah mencegah stunting.
“Jangan sungkan membawa anak balita ke posyandu saat ada penimbangan dan pemberian vitamin,” kata Eti.
Dalam kesempatan yang sama, Lurah Kecapi, Wawan Gunawan menjelaskan, bentuk kepedulian perbankan dan perusahaan swasta terlihat dengan pemberian paket makanan tambahan kepada 162 anak balita. Makanan tambahan berupa susu, biskuit, telur dan yang lainnya.
“Terima kasih atas kepedulian perbankan dan perusahaan swasta yang telah terlibat dalam penurunan stunting,” kata Wawan.
Pihaknya berencana memberikan paket makanan tambahan setiap 3 bulan sekali. Tentunya melibatkan seluruh masyarakat dan donatur yang peduli dalam penurunan stunting.
“Ini semua demi menurunkan angka stunting di Kelurahan Kecapi dan mewujudkan program zero stunting di Kota Cirebon,” katanya. (jri)