Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»Warga Kalilunyu Krisis Air Bersih, Diduga Tercemar Limbah TPA Kopiluhur
    Berita

    Warga Kalilunyu Krisis Air Bersih, Diduga Tercemar Limbah TPA Kopiluhur

    adminBy adminKamis, 7 Agustus 2025
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Warga Kampung Kalilunyu RT 04 RW 04 Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, menghadapi krisis air bersih akibat dugaan pencemaran limbah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur.

    Sumur-sumur yang selama ini menjadi sumber utama kebutuhan air warga, kini tidak lagi layak pakai karena airnya keruh, berbau, dan menimbulkan gangguan kesehatan.

    Warga terpaksa menutup sumur mereka dan beralih membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari. Sejumlah warga juga mulai mengeluhkan gangguan kesehatan, seperti gatal-gatal dan penyakit kulit yang diduga akibat penggunaan air sumur yang tercemar.

    “Air di sumur kami sudah tidak bisa dipakai. Warnanya keruh, baunya menyengat. Untuk masak dan minum sudah tidak berani. Dipakai mandi malah jadi gatal-gatal,” ujar Asep Hidayatullah, Ketua RT 04 Kampung Kalilunyu, Kamis (7/8/2025).

    Asep menjelaskan, lokasi TPA Kopiluhur berada di atas permukiman warga, dengan jarak kurang dari satu kilometer. Ia khawatir pencemaran limbah dari TPA tersebut telah merembes ke sumber air tanah warga.

    “Sumur kami tidak lagi digunakan karena airnya sudah tercemar. Ini harus segera ditangani oleh pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kami minta ada penanganan serius,” tegasnya.

    Keluhan serupa disampaikan Sri Hayati. Ia mengaku sudah dua tahun tidak lagi menggunakan air sumur di rumahnya karena kualitasnya memburuk. Ia bahkan menunjukkan luka gatal-gatal yang muncul usai menggunakan air tersebut untuk mandi.

    “Sudah dua tahun sumur saya tutup. Airnya bau dan keruh. Kulit saya gatal-gatal setelah mandi pakai air itu. Sekarang saya hanya pakai air galonan untuk minum dan keperluan lain.” ujarnya.

    Warga berharap Pemerintah Kota Cirebon segera turun tangan, tidak hanya dengan menyalurkan bantuan air bersih, tetapi juga mengambil langkah strategis untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terus terjadi akibat TPA Kopiluhur.

    Permasalahan ini menambah panjang daftar keluhan lingkungan di sekitar kawasan pembuangan sampah tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan konkret dari pihak terkait.

    kota cirebon kirisi air Krisis Air Bersih Pemkot Cirebon warga argasunya

    Berita Terkait

    Anton Octavianto Dorong Pelatihan Avsec, Buka Peluang Kerja untuk Warga

    Senin, 11 Agustus 2025

    Imam Yahya Serap Aspirasi Warga Pekalangan, Soroti BPJS Nonaktif dan Program Rutilahu

    Senin, 11 Agustus 2025

    Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen di Tengah Gejolak Global

    Jumat, 8 Agustus 2025

    Kota Cirebon Menuju Bebas BABS, DPUTR Bangun 48 IPAL Komunal

    Kamis, 7 Agustus 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.