CIREBON – Walikota Cirebon Nashrudin Azis menyerukan perlawanan terhadap praktik pinjaman online (pinjol) ilegal dengan cara ekstrem.
Seruan itu disampaikan Azis dalam sambutannya saat menghadiri Penutupan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Selasa (9/11/2021).
Ditegaskan Azis, kampanye perlawanan terhadap pinjol ilegal jangan sampai kalah masif oleh promosi dari pelaku pinjol ilegal itu sendiri.
“Kita juga harus melawan dengan cara ekstrem. Karena pelaku pinjol cara pemasarannya ekstrem. Sampai hampir tiap hari melalui SMS atau media sosial,” ungkapnya.
Menurut Azis, menjadi tugas semua pihak untuk mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur dan akhirnya terjerat pinjol ilegal.
“Caranya melalui kampanye secara masif menyampaikan, bahwa transaksi yang paling aman itu di jasa keuangan resmi,” katanya.
Ia mengaku beberapa kali mendapatkan laporan langsung dari masyarakat yang terjerat pinjol ilegal. Mereka sampai teraniaya secara psikis.
“Masyarakat harus sadar, kalau kita tergiur oleh sesuatu yang mudah, maka kesulitan akan menjerat di akhir,” kata politisi yang pernah menjabat ketua DPRD dan wakil walikota itu.
Sementara itu, Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 yang dilaksanakan satu bulan penuh pada Oktober berhasil melakukan 24 kegiatan dengan total peserta sebanyak 3.900 orang.
Adapun kegiatan yang digelar diantaranya kegiatan sosialisasi tatap muka maupun virtual, kompetisi dan lomba kreatif, pembukaan rekening, penyaluran kredit/pembiayaan mikro, business matching, serta publikasi program literasi dan inklusi keuangan secara masif.
“Keterbatasan interaksi sosial akibat pandemi Covid-19 tidak mengurangi esensi maupun semangat inklusi keuangan,” ungkap Kepala OJK Cirebon M Fredly Nasution.
Bahkan, kata Fredly, mampu menjangkau beragam lapisan masyarakat yang lebih luas. Beberapa kegiatan yang dilakukan secara tatap muka terbatas.
“Juga menjadi bukti nyata mulai terbentuknya herd immunity di daerah Cirebon dan sekitarnya,” katanya. (jri)