Siberasi.id – Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) melakukan optimalisasi ceruk pendanaan untuk menunjang penelitian dosen. Upaya yang ditempuh ialah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
Kamis (7/12), UGJ memperkuat kerja sama dengan University of Poitiers, Perancis. Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Rektor UGJ, Prof Dr Ir H Achmad Faqih SP MM dengan Perwakilan University of Poitiers, Belly Marlene.
Dijelaskan Faqih, kerja sama antara UGJ dan University of Poitiers sudah berlangsung cukup lama. Bentuknya ialah pertukaran mahasiswa, visiting professor hingga pendanaan penelitian dosen.
“Hari ini UGJ kedatangan satu utusan dari University of Poitiers yaitu Madam Marlene. Dimana salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang bermitra dengan University of Poitiers adalah UGJ,” jelas Faqih.
Kemudian, kata Faqih kerja sama UGJ dengan University of Poitiers juga dalam implementasi program Erasmus+. Dimana UGJ mendapat manfaat untuk menambah wawasan mahasiswa dan dosen dengan banyak program.
“UGJ juga kerja sama dengan Erasmus+ bentuknya adalah student exchange itu di tahun 2019 di University of Poitiers. Begitu juga dengan program penelitian di UGJ. Ini jadi hal paling positif bagi kita,” katanya.
Nah, kata Faqih, kedatangan perwakilan dari University of Poitiers juga untuk melanjutkan program Erasmus+ yang bakal kembali terselenggara.
Di momen yang sama, lanjut Faqih, UGJ juga memperkuat kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Perwakilan BRIN yakni Direktur Pendanaan dan Inovasi Deputi Bidang Fasilitasi Pendanaan dan Inovasi, Dr Ajeng Arumsari beserta jajarannya.
Kedatangan BRIN tersebut, kata Faqih ialah untuk Sosialisasi Skema Pendanaan Fasilitas Riset dan Inovasi bagi para dosen UGJ..
“Bagaimanapun dosen dituntut meningkatkan kinerjanya di bidang penelitian dan diharapkan hasil penelitian itu dimanfaatkan oleh masyarkat luas,” jelas Faqih.
BRIN, kata Faqih, punya kewenangan untuk mendongkrak kualitas riset serta anggaran yang cukup untuk pendanaan riset.
“Kalau tidak salah ada anggaran sekitar Rp1 trilun dari APBN untuk riset para dosen se-Indonesia. UGJ sendiri akan mengirimkan minimal 1 artikel tiap prodi dari 24 prodi yang ada untuk didanai oleh BRIN,” katanya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan UGJ, Dr H Kartono SE MSi nengatakan, Sosialisasi Skema Pendanaan Fasilitas Riset dan Inovasi oleh BRIN jadi angin segar untuk meningkatkan kualitas dosen.
“Ini menandakan ruang fasilitas riset untuk dosen itu ada. Kami ingin bantu agar penyerapannya lebih maksimal. Dan kegiatan ini merupakan program utama dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ugj untuk menciptakan inovasi,” pungkasnya. (red)