Siberasi.id – Pemerintah Kota Cirebon bersama pihak terkait terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, khususnya dalam hal daya beli bahan pokok.
Selain menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM), Pemkot Cirebon bersama Tim Pengendalli Infasi Daerah (TPID) memberikan subsidi pengantaran beras.
Program yang disebut Pengantaran Beras Bersubsidi (PBB) bertujuan untuk memangkas biaya operasional terutama ongkos distribusi, sehingga harga beras dapat dipertahankan dan ketersediaan stok selalu terjaga.
Selain itu, program PBB juga akan mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok terutama beras, karena dapat dibeli dengan harga yang stabil.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, melalui program PBB, TPID Kota Cirebon memberikan subsidi untuk pengantaran beras dari Gudang Bulog Cirebon ke titik penjualan beras SPHP di Pasar Pagi, Pasar Kanoman dan Pasar Jagasatru.
“Di setiap pengantaran, subsidi yang didapatkan berkisar Rp300 hingga Rp350 per kilogram. Dengan subsidi ini diharapkan harga beras bisa turun di bawah (HET) yang saat ini ditetapkan Rp10.900 per kilogram,” katanya, Selasa (21/11).
Ia melanjutkan, program PGG dogelontorokan juga untuk menjaga tingkat inflasi. Beras menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting bagi masyarakat, walaupun harganya naik sedikit pengaruhnya cukup besar.
“Ini untuk menjaga inflasi di Kota Cirebon. Kenapa kita memberikan subsidi untuk beras, karena beras bagian dari kebutuhan pokok walaupun harganya relatif sedikit naik pengaruhnya sangat besar. Sehingga dengan menjaga kestebilan pasokan dan memotong biaya operasional, maka masyarakat dapat membeli beras dengan harga yang stabil,” ujarnya.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon Hestu Wibowo mengatakan, ongkos angkut dari gudang Bulog ke pasar termasuk komponen dari harga beras itu sendiri. Oleh karena itu, subsidi ongkos angkut menjadi instrumen penting dalam menjaga kestabilan harga beras agar tetap berada di Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Subsidi ongkos angkut diberikan dalam rangka untuk menjaga harga beras tetap stabil. Karena beban ongkos angkut dari Gudang Bulog dapat dihapuskan, masyarakat mendapatkan harga beras yang stabil,” katanya. (red)