Siberasi.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, menghadiri acara Nyapu Jagat dan Workshop Gerabah yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Lintas Iman (Forkolim) Remaja di Klenteng Lok Pintong, Kecamatan Ciledug, pada 16 Maret 2025.
Acara ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk memperkuat toleransi antarumat beragama sekaligus melestarikan budaya lokal melalui pelatihan pembuatan gerabah.
Dalam kesempatan tersebut, Sophi Zulfia turut mengawal proses penyerahan bantuan kursi roda dari PT Long Rich Indonesia kepada masyarakat penyandang disabilitas. Bantuan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada segenap pimpinan PT Long Rich Indonesia yang telah memberikan bantuan kursi roda bagi penyandang disabilitas. Bantuan ini pasti sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Sophi Zulfia.
Sophi Zulfia juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh Forkolim Remaja. Menurutnya, acara ini dapat menjadi contoh bagi komunitas dan organisasi lain dalam membangun persatuan di tengah keberagaman.
“Indonesia adalah negara yang berlandaskan Pancasila, di mana keberagaman bukan menjadi pemisah, melainkan perekat yang dapat mewujudkan toleransi dan kepedulian terhadap sesama,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan kesan mendalam terhadap konsep acara yang melibatkan anak muda serta memperkenalkan budaya lokal.
“Saya senang bisa ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza. Acara ini juga sangat menarik karena melibatkan generasi muda dalam melestarikan kebudayaan, seperti pembuatan gerabah tradisional,” tambahnya.
Ketua Forkolim Remaja, Frederico Oktakanis, menjelaskan bahwa acara Nyapu Jagat dan Workshop Gerabah bertujuan untuk mempererat hubungan antarumat beragama.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan ruang untuk saling mengenal dan membangun kebersamaan, sehingga tercipta persaudaraan yang lebih erat,” ungkap Frederico.
Setelah sesi pembukaan, peserta mengikuti workshop gerabah yang diawali dengan demonstrasi dari para pengrajin lokal. Peserta diberikan kesempatan untuk belajar dan mencoba membuat gerabah secara langsung, sebagai bentuk pelestarian budaya tradisional.
Sebagai penutup, acara ini juga diakhiri dengan buka bersama antara anggota Forkolim Remaja dan para peserta lainnya, memperkuat nilai kebersamaan dalam suasana Ramadan.
Acara ini menunjukkan bahwa keberagaman dapat menjadi sumber kekuatan dalam membangun solidaritas sosial, terutama di kalangan generasi muda.
Diharapkan kegiatan serupa terus diadakan untuk memperkokoh persatuan dan menjaga warisan budaya Indonesia.