Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»Ritual Tawurji, Antara Barokah dan Warisan di Keraton Kanoman
    Berita

    Ritual Tawurji, Antara Barokah dan Warisan di Keraton Kanoman

    adminBy adminRabu, 20 Agustus 2025
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Sorak riuh dan gelak tawa mewarnai Pendopo Jinem Keraton Kanoman siang tadi, ketika Sultan Kanoman XII, Kanjeng Gusti Sultan Raja Muhammad Emirudin, bersama Patih Pangeran Raja Muhammad Qodiran, melempar koin pecahan Rp 500 dan Rp 1.000. Tradisi Tawurji, atau biasa disebut curak digelar dalam tradisi Rebo Wekasan, Rabu (20/8/2025).

    Juru Bicara Kesultanan Kanoman, Hj Ratu Raja Arimbi Nurtina, membagikan pesan mendalam di balik riuh itu. Ia mengajak masyarakat untuk menyelami makna spiritual Tawurji.

    “Bukan hanya soal berebut uang, tetapi memahami sedekah sebagai cara memupuk rasa syukur dan menjaga silaturahmi,” ujarnya usai kegiatan.

    Ratu Arimbi mengatakan, dalam setiap lemparan koin terselip doa agar masyarakat terhindar dari musibah dan marabahaya. Tindakan sederhana ini juga disebut simbol hubungan antara keraton dan rakyat yang saling menjaga.

    “Tawurji adalah representasi gotong royong dalam bentuk spiritual,” tegasnya.

    Meski dikelilingi suasana penuh keriuhan, Ratu Arimbi juga menyampaikan kekhawatiran akan hilangnya nuansa khusyuk.

    Ia berharap masyarakat tetap sadar bahwa ‘perebutan’ uang bukan semata buru-buru materiil, tetapi gema dari permohonan doa bersama orang tua, anak, hingga warga lanjut usia turut berdesak demi ‘barokah’.

    Ratu Arimbi juga menegaskan harapannya, Tawurji bukan sekadar ritual tahunan, tetapi simbol keberlanjutan budaya, spiritual, dan kebersamaan.

    “Kami mengundang generasi penerus untuk lebih menyadari nilai di balik ritual ini, bahwa kebahagiaan sesungguhnya diperoleh dari berbagi, bukan hanya menerima,” tuturnya.

    Sementara itu, Pangeran Qodiran menambahkan, ritual Tawurji terhubung dengan sejarah tokoh sufi seperti Syekh Siti Jenar.

    “Tawurji ini memiliki makna tawur berarti ‘menebar’ dan ji merujuk kepada ‘Haji’ atau sosok saleh,” katanya.

    budaya cirebon keraton kanoman cirebon muludan cirebon seni Cirebon Tawurji kanoman

    Berita Terkait

    IKA PMII Cirebon Raya 2025–2030 Resmi Dilantik, Siap Perkuat Jejaring Alumni

    Minggu, 2 November 2025

    Program Gotong Royong Wujudkan Rumah Layak Huni bagi Warga Kota Cirebon

    Kamis, 30 Oktober 2025

    Kota Cirebon Jadi Contoh Daerah Proaktif Dukung Program Perumahan Rakyat

    Kamis, 30 Oktober 2025

    Wali Kota Cirebon Serahkan 1.576 SK PPPK Paruh Waktu

    Kamis, 30 Oktober 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.