CIREBON – Tiga tahun genap kepemimpinan Nashrudin Azis dan Eti Herawati sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon. Azis dan Eti dilantik pada 12 Desember 2018 lalu oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung.
Perjalanan tiga tahun bagi Azis-Eti tidaklah mudah. Pada tahun kedua kepemimpinan Azis-Eti harus menghadapi ujian besar, yaitu menghadapi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Wabah yang mendunia itu menghantam pula “Kota Udang”. Ribuan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat selama 2020-2021.
Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Daerah Kota Cirebon di bawah kepemimpinan Azis-Eti, guna melawan pandemi yang turut merenggut ratusan nyawa warga Kota Cirebon. Mulai dari pencegahan, penanganan, hingga penanggulangan dampak pagebluk Covid-19.
Kebijakan anggaran yang berpihak pada percepatan untuk mengakhiri ujian berat itu ditempuh Pemda Kota Cirebon. Sekalipun berkonsekuensi pada pelambatan pembangunan. Namun Azis-Eti menaruh penyelamatan nyawa warganya sebagai prioritas dan tidak bisa ditawar-tawar. Kesehatan warga Kota Cirebon menjadi yang terpenting untuk diutamakan.
Kini, pandemi Covid-19 dirasakan bersama mulai melandai. Kota Cirebon berhasil melewati fase sulit dalam mengendalikan penyebaran virus Corona. Hampir dua tahun pergulatan melawan pandemi membuat banyak program pembangunan, baik infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM) terpaksa ditunda.
“Alhamdulillah berkat kerja keras dan kerja sama semua pihak, kita telah melalui ujian berat berupa pandemi Covid-19. Meski masih ada, tapi virus Corona saat ini penyebarannya sudah sangat minim,” ungkap Wali Kota Azis.
Secara khusus, ia berterimakasih dan mengapresiasi seluruh tenaga kesehatan yang terlibat di garis terdepan penanganan Covid-19. Meski harus bertaruh nyawanya sendiri, namun para tenaga kesehatan secara sungguh-sungguh telah menyelamatkan banyak nyawa lain. “Tidak ada balasan yang terbaik, selain dari Allah, Tuhan yang Maha Kuasa,” kata Azis.
Azis menyadari, telah terjadi pelambatan dalam realisasi program-program kerja yang dicanangkannya, sebagai salah satu dampak pandemi Covid-19. Pihaknya memohon maaf atas hal itu. Tapi seiring dengan melandainya pandemi, Azis menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk bangkit mengejar ketertinggalan tersebut.
“Kami ingin kejar ketertinggalan dalam realisasi program-program dalam visi dan misi SEHATI (Sehat, Hijau, Agamis, Tentram, dan Inovatif). Semaksimal mungkin kami memulainya pada tahun 2022. Kita bersama-sama harus bangkit dan lakukan percepatan,” tutur Azis.
Ditambahkan Azis, dalam mewujudkan percepatan realisasi program pasca-pandemi Covid-19, pihaknya mengajak seluruh SKPD di lingkungan Pemda Kota Cirebon untuk memacu kinerjanya secara berkolaborasi dan terintegrasi. “Saya sudah mintakan semua SKPD memprioritaskan realisasi program yang berkaitan dengan visi SEHATI,” katanya.
Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Eti Herawati. Di sisa masa jabatan dua tahun dirinya bersama Wali Kota Azis, merupakan waktu yang harus dioptimalkan untuk mewujudkan program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cirebon 2018-2023.
“Di bawah kepemimpinan Pak Wali Kota, kami harus memulai percepatan pelaksanaan program yang sudah ditargetkan. Karena kita tahu semua, pandemi Covid-19 selama 2020 dan 2021 membuat banyak program tertunda. Kami juga memohon maaf kepada masyarakat Kota Cirebon,” kata Eti. (jri)