Siberasi.id – Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan menggelar peringatan International Women’s Day (IWD) pada Rabu, 12 Maret 2025, di Rumah Batik Samida, Kota Cirebon.
Acara bertema “Refleksi Kesejahteraan Perempuan di Kabupaten Cirebon” ini menjadi wadah diskusi dan perenungan bagi perempuan dari berbagai komunitas serta organisasi setempat.
Refleksi Kebanggaan Menjadi Perempuan Cirebon
Dalam sesi refleksi atau open mic, peserta berbagi pengalaman serta pemikiran mengenai kebanggaan mereka sebagai perempuan Cirebon.
Dengan metode diskusi berkelompok yang dipandu oleh Alifatul Arifiati dari Yayasan Fahmina Cirebon, para peserta mengungkapkan peran strategis perempuan dalam pembangunan daerah serta tantangan yang masih dihadapi.
Diskusi ini juga menyoroti dinamika powerful dan powerless yang dihadapi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan di Cirebon. Kota dan kabupaten yang kaya sejarah dan budaya ini menyimpan tantangan sekaligus peluang bagi perempuan dalam membangun perannya di masyarakat.
Pesan Perempuan Cirebon untuk Kepala Daerah
Sebagai bagian dari refleksi, para peserta menyampaikan harapan dan tuntutan mereka kepada kepala daerah Kabupaten Cirebon, di antaranya:
Memberikan Ruang dan Kesempatan bagi PerempuanPeserta menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung keterlibatan perempuan dalam berbagai sektor, termasuk sosial, ekonomi, dan politik.
Mewujudkan Kota/Kabupaten yang Aman dan Nyaman untuk PerempuanIsu keamanan menjadi perhatian utama, dengan tuntutan agar pemerintah daerah menciptakan lingkungan yang lebih aman, terutama di transportasi, tempat kerja, dan ruang publik.
Penegakan Hukum yang Adil dan Tidak Tebang PilihKeprihatinan terhadap kasus-kasus kekerasan dan kriminalitas yang melibatkan aparat atau pejabat pemerintah mendorong tuntutan akan keadilan tanpa diskriminasi.
Dukungan terhadap Isu Perempuan dengan Anggaran yang Berperspektif GenderPeserta menginginkan peningkatan alokasi anggaran untuk program pemberdayaan perempuan agar lebih efektif dijalankan.
“Cirebon Katon Perubahan e, Durung Katon”Ungkapan ini mencerminkan harapan masyarakat agar perubahan yang terjadi di Cirebon dapat lebih dirasakan dampaknya, khususnya oleh perempuan.
Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan menegaskan pentingnya refleksi dan dialog dalam mendorong perubahan sosial yang lebih inklusif.
Harapannya, aspirasi yang disampaikan dalam acara ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dalam menciptakan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan perempuan.
Perayaan International Women’s Day di Cirebon ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga langkah nyata dalam memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan bagi perempuan di Kabupaten Cirebon.