Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»Pengenalan Adat dan Budaya Cirebon melalui Prosesi Agung
    Berita

    Pengenalan Adat dan Budaya Cirebon melalui Prosesi Agung

    adminBy adminMinggu, 7 Juli 2024
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    PROSESI AGUNG: Perayaan Hari Jadi Cirebonke-597 menjadi menjadi momentum Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon mengenalkan adat dan budaya Cirebon kepada masyarakat umum melalui Proses Agung, Minggu (7/7/2024) di Jalan Siliwangi Kota Cirebon.
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Perayaan Hari Jadi Cirebonke-597 menjadi menjadi momentum Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon mengenalkan adat dan budaya Cirebon kepada masyarakat umum melalui Proses Agung, Minggu (7/7/2024) di Jalan Siliwangi Kota Cirebon.

    Prosesi Agung ini dilakukan usai upacara di Alun-alun dan berjalan menuju Gedung DPRD Kota Cirebon. Prosesi ini dipimpin oleh Manggala Yudha yang membawa pasukan Wiraja-Baladika-Suratani. Mereka mengawal pemangku adat, Pj walikota, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Forkopimda Kota Cirebon.

    “Gelar prosesi ini menampilkan gambaran pasukan kesultanan Cirebon sebagai bentuk pengenalan adat dan budaya Kota Cirebon,” ujar Pj Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi.

    Rangkaian pasukan dalam Prosesi Agung memiliki filosofi tersendiri. Pasukan paskibraka di barisan depan terdiri dari 33 orang, melambangkan jumlah wirid setelah salat. Kemudian ada sembilan pengiring pataka yang mewakili sembilan wali Allah.

    “Kemudian Diikuti oleh 16 penari yang melambangkan pentingnya keyakinan terhadap rukun Islam yang enam, memiliki makna harus yakin dan mantap pada rukun Islam yang enam,” ujar Agus.

    Selanjutnya, rengrengan Forkopimda menggambarkan para pemimpin Kasunanan Cirebon. Pasukan SKPD mewakili kekuatan Suratani yang merupakan pasukan inti Kasunanan Cirebon. Pasukan pengapit sebelah kanan, Baladika, adalah pasukan pemukul Kasunanan Cirebon, sementara sebelah kiri, Jagasatru, adalah pasukan yang bertanggung jawab atas Kasunanan Cirebon.

    Pasukan Dinas Perhubungan mengingatkan kita pada sarana modern pertama yang dibangun di Kota Cirebon seperti pos, telegram, dan telepon pada era Belanda. Pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) merupakan komponen pertama yang dimiliki Pemerintah Kota Cirebon dan dibuat tahun 1918 oleh Mr Johan, Walikota Cirebon pertama.

    Ada juga pasukan Linmas, dulu merupakan bagian dari perlindungan masyarakat dan pasukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), melambangkan kesiapan dan kesiagaan Kota Cirebon dalam menghadapi bencana alam.

    Iring-iringan ini ditutup oleh dua pasukan, yaitu Batalion Arhanud/PWY yang melambangkan Sarua Jala dan Polri yang melambangkan pasukan wiraraja atau pasukan pengawal yang menjaga keamanan Cirebon.

    “Rasa syukur harus kita barengi dengan kesadaran bahwa eksistensi Cirebon hari ini merupakan hasil perjuangan para pendahulu dalam rentang waktu yang panjang,” tutup Pj Wali Kota.

    adat budaya cirebon dprd kota cirebon hari jadi cirebon ke-597 kota cirebon Pemkot Cirebon proses agung cirebon

    Berita Terkait

    RS Tanpa Kelas Mega Gotong Royong Sering Terendam Rob, DPP PDIP Siapkan Langkah Ini

    Sabtu, 31 Mei 2025

    Pemkab Cirebon Ingin Optimalkan Pendapatan Daerah, Bagaimana Caranya?

    Selasa, 27 Mei 2025

    Komisi II DPRD Dukung DKUKMPP Berdayakan UMKM dan Koperasi di Kota Cirebon

    Sabtu, 24 Mei 2025

    Komisi III DPRD Ingatkan Dispora Soal Keseriuasan Revitalisasi Kawasan Stadion Bima

    Jumat, 23 Mei 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.