Siberasi.id – Pencegahan radikalisme dan terorisme harus dilakukan dengan berbagai upaya dan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan dan masyarakat.
Bersama Densus 88 Mabes AT Polri, TNI, forum anak Cirebon dan tokoh masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) memberikan edukasi wawasan kebangsaan kepada pelajar.
Penjabat (Pj) Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengapresiasi, peran Densus 88 Mabes Polri yang sudah turut serta road show ke sekolah SMA sederajat untuk menguatkan wawasan kebangsaan di kalangan pelajar.
“Materinya mengenai wawasan kebangsaan, berupa anti terorisme, radikalisme dan penguatan empat pilar kebangsaan,” ujarnya, usai acara pada Selasa (23/7/2024) di SMA Negeri 1 Kota Cirebon.
Selain itu, ada juga pembacaan deklarasi anti radikalisme dan terorisme oleh seluruh pelajar yang hadir. Agus menilai, materi ini juga sekaligus untuk mengantisipasi kenakalan kalangan pelajar.
“Ini bentuk antisipatif agar tidak ada kenakalan remaja atau pelajar. Penguatan ini menjadi tanggung jawab semua agar masa depan generasi muda lebih baik menyongsong Indonesia emas 2045,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Agus menyampaikan, agar menghindari konten media sosial berbau negatif. Kemudian meminta agar tidak ada perundungan serta jangan sampai mendekati judi online.
“Perundungan menjadi fenomena yang harus diantisipasi. Saya bersyukur selama MPLS tidak ada indikasi perundungan. Kami juga minta agar jangan sampai bermain judi online, karena apabila sudah masuk akan sulit keluar,” ungkapnya.
“Kami sudah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menyosialisasikan bahaya judi online. Karena judi online sangat terikat dengan pinjaman online (pinjol),” terangnya.
Pihaknya mendapatkan informasi, pemain judi online paling banyak pada usia remaja atau rentang usia 15-35 tahun. “Sebab itu, kami ingin memberikan wawasan, apa ciri-ciri judi online hingga bahayanya. Nanti bersama OJK,” ucapnya.