Siberasi.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon tengah mempersiapkan untuk memperbaiki dan meningkatkan sembilan tatanan yang mencakup bebagai aspek kehidupan masyarakat sehat. Pembenahan ini sekaligus untuk mengikuti penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat (KKS) pada 2025 mendatang.
Program KKS di Indonesia telah dicanangkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sejak 26 Oktober 1998. Sebagai persiapan, setiap kabupaten/kota akan diberikan pembinaan, baik secara langsung maupun virtual oleh pemerintah provinsi.
Pj Sekda Kota Cirebon, M Arif Kurniawan ST mengatakan, penyelenggaraan program KKS melibatkan sembilan tatanan yang mencakup berbagai aspek, meliputi kehidupan masyarakat sehat mandiri, permukiman, fasilitas umum dan pasar.
“Tatanan lain juga satuan pendidikan, pariwisata, transportasi, tertib lalu lintas, perkantoran, perindustrian, perlindungan sosial, serta pencegahan dan penanganan bencana,” ujarnya, usai menghadiri rapat virtual pembinaan penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat (KKS) 2024 di Ruang Prabayaksa, Balai Kota Cirebon, Rabu (17/7/2024).
Arief juga mengatakan, program KKS ini untuk menciptakan kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni. Selain indikator tatanan, terdapat prasyarat lain yang harus dipenuhi, yaitu Open Defacation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan.
“Diharapkan pembinaan ini dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan capaian indikator,” harapnya.
Ketua Tim Pembina KKS Provinsi Jawa Barat, Sriyuda Hermansyah menyatakan, tahun 2024 adalah tahun pembinaan Kabupaten Kota Sehat. Pada tahun 2025, semua 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat akan berpartisipasi dalam ajang Kabupaten Kota Sehat.
“Penilaian KKS melibatkan 150 indikator dari 9 tatanan, yang saling berkaitan dengan capaian indikator lainnya. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan juga merupakan bagian dari penilaian KKS,” terangnya.
Selain itu, kata Sriyuda, penyelenggaraan KKS di Provinsi Jawa Barat adalah salah satu dari 7 program prioritas yang didukung oleh Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat.
“Peran tim pembina adalah fokus utama untuk menyukseskan KKS ini, dengan memberikan pendampingan untuk melengkapi persyaratan,” pesan Sriyuda.