Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»Pasien di IGD 11 Jam Tanpa Kepastian, Pelayanan RSDGJ Jadi Sorotan
    Berita

    Pasien di IGD 11 Jam Tanpa Kepastian, Pelayanan RSDGJ Jadi Sorotan

    adminBy adminSenin, 22 Agustus 2022
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Pelayanan di RSD Gunung Jati Kota Cirebon kembali jadi sorotan. Penyebabnya, seorang pasien asal Harjamukti Kota Cirebon harus berada di IGD selama 11 jam tanpa kepastian.

    Pasien tersebut merupakan ibu dari Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Cicip Awaludin. Kisah pilu itu Cicip bagikan di akun media sosial miliknya seraya menyertakan surat pernyataan membawa pulang sang ibu, Minggu (21/8/2022).

    “Alhamdulillah ibu sudah pulang ke rumah walaupun harus menandatangani surat ini. Luar biasa pelayanan IGD RSD Gunung Jati Kota Cirebon, cepat tanggap dan langsung ditangani pada saat pasien datang. Tapi,” tulis Cicip. Ejaan dan tanda baca telah disesuaikan.

    Tapi, sambung Cicip, hampir 11 jam berlalu tidak ada kepastian untuk pulang atau masuk dalam ruang perawatan. Sebab, selama itu harus menunggu keputusan dokter spesialis yang sulit dihubungi.

    “Dari jam 20.00 WIB yang terhormat (dokter spesialis) dihubungi, sampai jam 03.00 WIB paginya tidak ada balasan apapun. Dan harus menunggu di IGD yang semakin lama semakin penuh,” tuturnya.

    Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, pihaknya memutuskan untuk pulang dulu seraya menunggu dokter spesialis siap untuk memberikan keputusan. “Mudah-mudahan ibu tidak harus kembali ke RS,” katanya.

    Cicip tak bisa membayangkan jika kondisi pelayanan seperti itu menimpa masyarakat lainnya. “Karena rakyat banyak yang tidak paham harus melakukan apa,” ucapnya.

    Selain itu, Cicip juga mengisahkan, pihak RSDGJ memberikan resep obat untuk sang ibu, tapi obat tersebut harus ia beli di apotek luar RSDGJ.

    “Padahal itu obat yang utama. Karena ibu pun dibekali resep obat yang harus dibeli mandiri ke apotek di luar RS, yang tentunya tidak ter-cover BPJS Kesehatan,” terangnya.

    Ia tak bisa membayangkan, jika ada masyarakat yang tak mampu membeli obat lantaran tak ter-cover BPJS Kesehatan. “Dan bagaimana rakyat selanjutnya yang bahkan tidak mampu membeli obat?” katanya. (jri)

    Cicip Awaludin Pasien di IGD 11 Jam Tanpa Kepastian rsd gunung jati

    Berita Terkait

    Pelaku Pencurian Mobil di Cirebon Ditangkap Sebelum Kabur ke Aceh

    Sabtu, 28 Juni 2025

    Sarasehan Bulan Bung Karno: Menyatukan Gagasan Mahasiswa dan Petani

    Minggu, 22 Juni 2025

    Samsung Galaxy S25 Edge Hadir dengan Desain Ultra-Tipis dan Kamera 200MP

    Sabtu, 21 Juni 2025

    Selly Sepervisi Peningkatan Kapasitas Keluarga pada Bulan Bung Karno

    Jumat, 20 Juni 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.