Siberasi.id – KPU telah memperkenalkan maskot Pigub Jabar 2024, yakni Sili dan Wangi. Maskot itu diperkenalkan pada acara peluncuran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2024, di Sasana Budaya Ganesha Bandung.
Selain maskot, KPU juga meluncurkan jingle Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024. Maskot Sili dan Wangi berasal dari kata Siliwangi. Mengutip dari siaran pesny Pemprov Jabar, Siliwangi memiliki karakter harimau bara, asli dari Jawa Barat.
“Maknanya menunjukkan kegagahan, kekuatan, sekaligus keramah tamahan masyarakat Jawa Barat,” ucap Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni dalam siaran persnya, Rabu (29/5/2024).
Maskot ini merupakan hasil dari sayembara yang sebelumnya diadakan KPU Jabar. Maskot Sili dan Wangi merupakan gagasan Eman Sulaeman, yang dipilih KPU sebagai pemenang sayembara maskot.
Sementara terpilih jingle berjudul ‘Suara untuk Jawa Barat,’ merupakan karya Pradea Aldi sebagai pemenang sayembara.
Sementara itu, Penjabat Gubernur (pj) Jawa Barat Bey Machmudin memaknai Pilgub bukan sekadar pergantian kepemimpinan, melainkan sarana memperkuat komitmen terhadap demokrasi, transparansi, dan partisipasi masyarakat.
“Pemilihan umum adalah wujud kedaulatan rakyat yang mana setiap warga negara berhak memilih pemimpin yang membawa perubahan positif dan kemajuan,” ujar Bey Machmudin.
Adapun dalam menghadapi Pilgub Jabar, sambung Bey, keamanan, ketertiban, dan situasi kondusif harus diutamakan. Karena itu, Bey mengajak masyarakat, penyelenggara pemilihan,TNI, Polri, dan BIN untuk menjaga situasi dan menghindari provokasi, kekerasan, dan kecurangan.
Sejalan itu, netralitas ASN juga penting. Aparatur pemerintah menurut Bey harus profesional, adil, dan tidak memihak. Masyarakat pun agar menggunakan hak pilih dengan bijak.
“Partisipasi aktif sangat penting untuk menentukan masa depan Jawa Barat,” ucap Bey.
“Saya mengajak semua pihak yang terlibat termasuk KPU, Bawaslu, dan masyarakat luas untuk bersama -sama mengawasi pemilihan agar berjalan transparan dan akuntabel,” ajak Bey.
Tak lupa, Bey juga mengajak seluruh elite politik bakal calon beserta tim sukses dan simpatisan, untuk bersaing sehat, menjunjung tinggi etika dan norma dalam berkampanye serta memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. “Biarlah masyarakat memilih berdasarkan program dan visi misi yang ditawarkan bukan karena hasutan atau berita bohong,” kata Bey.
Bey sedikit mengingatkan menjelang Pilpres dan Pileg 2024 pada bulan Februari lalu, Jabar telah mendeklarasikan Jabar Netral dan Tenang, atau slogan ‘Jabar Anteng’ sebagai simbol pemilu damai yang harus dilanjutkan.
Peluncuran Pilgub Jabar 2024 menandai langkah awal penting dalam menentukan pemimpin berikutnya. Dengan tema ‘Pilgub Jabar 2024 sebagai Inisiasi Budaya Demokrasi,’ diharapkan hajat politik menghidupkan kembali budaya sebagai bagian penting sebagai nilai-nilai demokrasi.
“Budaya silih asah, silih asih, dan silih asuh sesuai dengan nilai demokrasi yang menghargai hak orang lain,” ujar Bey.
Anggota KPU RI Idham Holik, mengungkap bahwa Jawa Barat sebagai provinsi dengan populasi pemilih terbesar, punya tantangan tersendiri. Namun dengan kesuksesan Pilpres di Jabar, Idhan optimistis Pilgub pun akan lancar.
“Kesuksesan penyelenggaraan Pilkada tingkat Provinsi, kota /kabupaten saya tidak ragukan, saya sangat yakin, karena Jawa Barat memiliki modal sosial yang sangat kuat,” kata Idham.
Apalagi Jabar punya slogan ‘Jabar Anteng,’ tentu merepresentasikan kecerdasan sosial, sekaligus merepresentasi kecerdasan spiritual.
“Jabar punya simbol Maung, ‘Manusia Unggul,’ itulah merupakan satu kekuatan buat kita semua sebagai warga Jabar untuk bisa meningkatkan kualitas demokrasi elektoral,” ucapnya.