Siberasi.id – Pasangan Calon Walikota Cirebon dan Wakil Walikota Cirebon, Dani Mardani dan Fitria Pamungkaswati memiliki konsep ideal untuk meningkatkan Pembangunan di tingkat RT dan RW.
Dani Mardani mengatakan, konsep yang diusung bukan berupa bantuan walikota (bawal). Karena bawal pada periode sebelumnya menggunakan mekanisme hibah, sedangkan secara regulasi tidak memungkinkan.
“Jika Dani-Fitria menggunakan mekanisme program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat kelurahan di tingkat RT/RW. Ini paling memungkinkan secara regulasi,” ujarnya, Jumat (6/9/2024).
Lebih lanjut, Dani menjelaskan, program pembangunan pemberdayaan masyarakat kelurahan akan melibatkan partisipasi aktif RT dan RW. Mulai dari perencanaan, penganggaran dan Pembangunan.
Dani menjelaskan, program tersebut ada pada UU nomor 23/2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 230 ayat (1) bahwa Pemerintah Daerah kabupaten/kota mengalokasikan anggaran dalam APBD kabupaten/kota untuk pembangunan sarana dan prasarana lokal kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan.
Kemudian pada ayat (4) bahwa untuk daerah kota yang tidak memiliki desa, alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 5 (lima) persen dari APBD setelah dikurangi DAK.
Kemudian lebih rinci, pada ayat (6) Ketentuan mengenai tata cara pengalokasian, pemanfaatan, pengelolaan dan pertanggungjawaban dana pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan serta penyelenggaraan musyawarah pembangunan kelurahan diatur dalam peraturan pemerintah.
“Harapannya, keberadaan RT RW ini kita libatkan menjadi mitra terbaik, mulai dari proses perencanaan, penganggaran dan pembangunan. Fokusnya, basis perencanaan itu setiap RW,” terang Dani.
“Jika dihitung dengan konsep itu, maka ada nilai Rp200 juta. Nilai itu untuk mendukung fungsi RT dan RW. Sebagian anggaran dialokasikan untuk administrasi kependudukan, pemberdayaan dan program pembangunan fisik. Dengan demikian ditemukan pembangunan di setiap RW itu lebih nampak,” ujarnya.
Dani menegaskan, dengan program Dani-Fitria fungsi RT dan RW menjadi lebih aktif dalam mendukung pembangunan daerah, karena terlibat secara langsung dalam perencanaan, penganggaran dan pembangunan.
Menyinggung mana prioritas pembangunan infrastruktur, Dani mengatakan, jika membahas pembangunan fisik, ada beberapa jenis seperti jalan, saluran, jembatan maupun pembanugnan gedung yang dianggap prioritas.
“Setiap titik memiliki prioritas yang berbeda. Wilayah yang sering mengalami banjir, maka yang diprioritaskan adalah saluran air. Jika wilayah tersebut akses jalan rusak, maka utamakan jalan terlebih dahulu, begitupun wilayah lainnya,” paparnya.