Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»Langkah Proaktif Kota Cirebon Menghadapi Bencana Hidrometeorologi
    Berita

    Langkah Proaktif Kota Cirebon Menghadapi Bencana Hidrometeorologi

    adminBy adminRabu, 17 Juli 2024
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    APEL KESIAPSIAGAAN BENCANA: Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tingkat Kota Cirebon Tahun 2024. Apel ini berlangsung pada Rabu, 17 Juli 2024 di Lapangan Kebon Pelok.
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon menyelanggarakan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi tingkat Kota Cirebon, Rabu (17/7/2024), di lapangan Kebon Pelok Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.

    Acara dipimpin Pj Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi dan dihadiri oleh Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, unsur Forkompimda Kota Cirebon dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan dan Cirebon.

    Agus Mulyadi menyampaikan, pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Bencana ini dipicu oleh parameter meteorologi seperti angin, hujan, dan temperatur.

    Provinsi Jawa Barat mencatat 978 kejadian bencana selama Januari hingga Juli 2024. Bencana cuaca ekstrem mendominasi dengan 456 kejadian, disusul oleh tanah longsor sebanyak 340 kejadian.

    BMKG memprediksi awal musim kemarau di pesisir utara Jawa Barat dimulai pada Juni, dengan puncak kemarau pada Juli dan Agustus. Namun, fenomena hujan lebat disertai kilat dan angin kencang masih terjadi pada pekan pertama Juli 2024.

    “Potensi bencana di Kota Cirebon cukup tinggi, mengingat wilayah ini merupakan dataran rendah dengan banyak aliran sungai. Peristiwa angin kencang yang menumbangkan pohon pada 8 Juli 2024 menjadi contoh nyata risiko tersebut,” terangnya

    Selain itu, kata Agus, pengalaman musim kemarau tahun lalu menunjukkan betapa sulitnya penanganan kebakaran di TPA Kopi Luhur. Ketersediaan air bersih juga menjadi masalah saat kekeringan melanda Kelurahan Argasunya, mempengaruhi belasan ribu jiwa.

    “Kesiapsiagaan, mitigasi, dan koordinasi antar pihak sangat diperlukan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media massa adalah kunci dalam menghadapi bencana,” papar Agus.

    Apel kesiapsiagaan ini, lanjut Agus, menunjukkan komitmen Kota Cirebon untuk siap menghadapi bencana. Lima kecamatan di Kota Cirebon telah berkomitmen dalam program Kecamatan Tangguh Bencana untuk mempercepat penanggulangan bencana.

    “Saya berharap semua pihak dapat berperan maksimal dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan budaya sadar bencana demi masa depan yang lebih baik,” tuturnya.

    Agus juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam apel tersebut. Ia menegaskan komitmen Kota Cirebon untuk selalu siap menghadapi dan menanggulangi bencana.

    bencana Hidrometrologi BPBD Kota Cirebon Pemkot Cirebon

    Berita Terkait

    Pelaku Pencurian Mobil di Cirebon Ditangkap Sebelum Kabur ke Aceh

    Sabtu, 28 Juni 2025

    Sarasehan Bulan Bung Karno: Menyatukan Gagasan Mahasiswa dan Petani

    Minggu, 22 Juni 2025

    Samsung Galaxy S25 Edge Hadir dengan Desain Ultra-Tipis dan Kamera 200MP

    Sabtu, 21 Juni 2025

    Selly Sepervisi Peningkatan Kapasitas Keluarga pada Bulan Bung Karno

    Jumat, 20 Juni 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.