Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»Konsolidasi Tanah Vertikal Solusi Entaskan Kawasan Permukiman Kumuh
    Berita

    Konsolidasi Tanah Vertikal Solusi Entaskan Kawasan Permukiman Kumuh

    adminBy adminKamis, 7 November 2024
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    DPRKP Kota Cirebon menyosialisasikan pengentasan kawasan permukiman kumuh secara kolaboratif dengan model penerapan konsolidasi tanah vertikal.
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon menyosialisasikan pengentasan kawasan permukiman kumuh secara kolaboratif dengan model penerapan konsolidasi tanah vertikal, Kamis (7/11/2024), di aula DPRKP Kota Cirebon.

    Sosialisasi tersebut bagian dari inovasi dan proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) 2024. Proyek perubahan ini menjadi solusi, karena target pengurangan kawasan kumuh belum maksimal. Proyek ini juga bisa membuka peluang adanya sumber pembiayaan selain APBD dan APBN.

    “Penyebab belum maksimal, karena pola penanganan yang terbatas pada pola pemugaran yang sifatnya sporadis atau tidak berfokus pada satu kawasan dan ketersediaan lahan yang terbatas untuk pola permukiman kembali. Sehingga perlu pendekatan terintegrasi yaitu pola peremajaan di kawasan permukiman kumuh,” ujar Wandi Sofyan SSTP, Kepala DPRKP Kota Cirebon.

    Proyek perubahan konsolidasi tanah vertikal, kata Wandi, sesuai dengan UU Nomor 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nomor 12/2019 adalah peraturan tentang Konsolidasi Tanah.

    Masih kata Wandi, berdasarkan data menunjukan adanya beberapa kawasan permukiman kumuh di Kota Cirebon, seperti Samadikun, Pesisir, Cangkol, dan Kesunean.

    Untuk di Cangkol, lanjut Wandi, ada area bangunan yang dikenal ‘squatter’. Lokasi tersebut dalam delineasi kumuh kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dibangun oleh World Bank pada 2002-2003 sebanyak 38 unit bangunan.

    “Hasil peninjauan lapangan, bangunan dengan luas unit 18 m2 (3 m x 6 m) tersebut, terdapat unit yang dihuni lebih dari empat jiwa, serta pengelolaan terhenti pada 2006 silam,” terangnya.

    Menurut Wandi, dengan luas wilayah Kota Cirebon mencapai 39,48 km² dan jumlah penduduk sekitar 341.980 jiwa, tantangan dalam penanganan kawasan kumuh semakin mendesak.

    Data Kawasan Permukiman Kumuh Kota Cirebon.

    “Penerapan konsolidasi tanah vertikal menjadi solusi inovatif yang dapat mengoptimalkan penggunaan lahan terbatas di perkotaan,” kata Wandi Sofyan.

    Proyek ini akan melibatkan pembentukan tim koordinasi untuk menyusun desain awal konsolidasi tanah serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat di kawasan kumuh.

    “Melalui pendekatan kolaboratif ini, DPRKP berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan yang layak huni,” tuturnya.

    Wandi juga mengaku sudah melakukan analisis SWOT, bahwa meskipun terdapat tantangan seperti kurangnya rencana induk dan data akurat mengenai kawasan kumuh, ada peluang besar untuk mengakses dana CSR dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

    “Kami berkomitmen untuk membangun kerjasama dengan berbagai pihak guna mewujudkan lingkungan permukiman yang lebih baik,” tambahnya.

    Proyek konsolidasi tanah vertikal ini, imbuh Wandi, tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kawasan kumuh tetapi juga untuk meningkatkan nilai aset bagi masyarakat. “Dengan adanya hunian yang layak dan terjangkau, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakat,” katanya.

    dprkp kota cirebon kawasan kumuh kota cirebon kawasan permukiman kumuh konsolidasi tanah vertikal kota cirebon

    Berita Terkait

    RS Tanpa Kelas Mega Gotong Royong Sering Terendam Rob, DPP PDIP Siapkan Langkah Ini

    Sabtu, 31 Mei 2025

    Pemkab Cirebon Ingin Optimalkan Pendapatan Daerah, Bagaimana Caranya?

    Selasa, 27 Mei 2025

    Sungai Silayar di Cirebon Berwarna Merah, Bagaimana Respons Dinas LH?

    Jumat, 23 Mei 2025

    Protes Keras! Warga Desa Kaliwulu Cirebon Tebar Ikan Lele di Jalan Rusak

    Selasa, 20 Mei 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.