CIREBON – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dinilai perlu menyusun kajian mengenai potensi kebakaran. Sehingga bisa memetakan resiko dan pencegahannya.
Seperti disampaikan Sekretaris Komisi I DPRD Kota Cirebon, Tunggal Dewananto, kemarin. Pihaknya beberapa waktu lalu sudah menyambangi kantor Dinas Damkar Kota Cirebon.
“Saya sudah sampaikan bahwa Dinas Damkar perlu membuat kajian potensi kebakaran. Misalnya, agar diketahui tingkat kerawanan kebakaran pada gedung tinggi, permukiman, dan lainnya,” ungkap politisi PPP yang akrab disapa Dewa itu.
Dengan adanya kajian potensi resiko kebakaran, maka Dinas Damkar juga bisa memperkirakan atau menyiapkan strategi pencegahan, hingga penanganannya bila terjadi.
“Kita tentu tidak berharap bencana terjadi. Tapi antisipasi tetap harus dilakukan. Selain itu, perlu juga kajian tentang kebutuhan SDM secara ideal dan kesiapan pembiayaannya,” tutur Dewa.
Di sisi lain, ia juga menyinggung mengenai kondisi kantor Dinas Damkar yang memprihatinkan. Setelah ambruk pada 2019 lalu, hingga kini belum juga diperbaiki atau dibangun ulang oleh Pemkot Cirebon.
“Memang perlu dukungan anggaran yang proporsional. Agar mencukupi kebutuhan utama, seperti kantor yang representatif dan perangkan yang memadai,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Damkar Kota Cirebon, Adam Nuridin mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan untuk pembangunan gedung baru kantornya.
Tapi sayang, tahun lalu sebagian besar anggaran belanja pada APBD harus dipangkas untuk pembiayaan penanganan Covid-19. Sehingga belum bisa terealisasi.
“Kalau armada, yang normal ada dua unit, masing-masing kapasitas 3.000 liter dan 4.000 liter,” kata Adam. Ada tiga unit lainnya, tapi kondisinya tidak prima, termakan usia. (red)