Siberasi.id – Jumlah angkutan kota (angkot) di Kota Cirebon terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, saat ini hanya tersisa 270 unit angkot yang masih beroperasi dari total awal sebanyak 979 unit yang melayani 10 trayek.
Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya usia armada yang sudah tua dan perubahan pola transportasi masyarakat.
“Sebagian besar angkot di Kota Cirebon berusia lebih dari 20 tahun, jauh melampaui batas maksimal usia operasional yang hanya 10 tahun,” jelas Kepala Dishub Kota Cirebon, Andi Armawan, Kamis (2/1/2025).
Kepala Bidang Angkutan dan Multi Moda Dishub Kota Cirebon, Catur Wulan Anggraeni menyebutkan, faktor penyebab penurunan jumlah angkot ini karena kondisi armada yang sudah tua serta penurunan minat masyarakat menggunakan angkot.
“Sebanyak 84 persen armada angkot di Kota Cirebon usianya lebih dari 20 tahun dan tidak memungkinkan untuk diremajakan. Selain itu, meningkatnya kepemilikan kendaraan pribadi serta keberadaan layanan transportasi online turut memengaruhi penurunan pengguna angkot,” ujar Catur.
Catur juga menilai, sistem zonasi sekolah juga menjadi faktor lain. Dengan zonasi, banyak anak sekolah yang memilih berjalan kaki, menggunakan sepeda, atau diantar langsung oleh orang tua mereka, sehingga menurunkan kebutuhan akan angkot.
Kondisi Trayek Angkot di Kota Cirebon Dari 10 trayek yang ada, hanya lima trayek yang masih aktif, yaitu D2, D3, D4, D5, dan D6. Trayek D1, D7, dan D8 kini hanya memiliki beberapa unit yang beroperasi, sementara trayek D9 dan D10 sudah tidak ada lagi.
“Trayek D9 dan D10 telah digantikan oleh Bus Rapid Transit (BRT) yang dirancang untuk melayani wilayah-wilayah tersebut,” tambah Catur.
Masa Depan Transportasi Publik Kota Cirebon Dengan kondisi transportasi publik yang semakin menurun, peremajaan armada dan integrasi layanan transportasi modern menjadi kebutuhan. Kehadiran BRT diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas transportasi publik di Kota Cirebon.