Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Politik»Griya Sawala»Hari Jadi Cirebon, DPRD Tekankan Pelayanan Publik dan Pembangunan Inklusif
    Griya Sawala

    Hari Jadi Cirebon, DPRD Tekankan Pelayanan Publik dan Pembangunan Inklusif

    adminBy adminSenin, 30 Juni 2025
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    Hari Jadi Cirebon, DPRD Tekankan Pelayanan Publik dan Pembangunan Inklusif
    Hari Jadi ke-598 Cirebon, DPRD Kota Cirebon tekankan pelayanan publik dan pembangunan inklusif. (Ist.)
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio, SE, menekankan pentingnya menjadikan Hari Jadi Cirebon ke-598 sebagai momen reflektif untuk memperkuat pelayanan publik dan mendorong pembangunan inklusif.

    Hal itu ia sampaikan saat memimpin rapat paripurna peringatan Hari Jadi Cirebon ke-598 di Griya Sawala, Gedung DPRD Kota Cirebon, Sabtu (28/6/2025).

    Mengusung tema Cirebon Mayungi lan Nyumponi dan mengangkat tagline Cirebon Idola, Andrie menyampaikan bahwa Hari Jadi Cirebon tidak hanya sebatas seremoni, melainkan ajang untuk bersyukur, menghormati para leluhur, dan mengevaluasi kontribusi seluruh elemen masyarakat terhadap pembangunan kota.

    “Peringatan ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas keberlangsungan Kota Cirebon yang tetap kokoh dan berkembang. Ini juga bentuk penghargaan kepada para pendahulu yang telah merintis kota ini,” ujarnya.

    Menurut Andrie, Hari Jadi Cirebon yang diperingati setiap 1 Muharam dalam kalender Hijriah telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 4 Tahun 2024.

    Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar sektor dalam mewujudkan kota yang ideal dan berkarakter. “Membangun Kota Cirebon butuh komitmen dan gotong royong. Hari Jadi ke-598 ini diharapkan membawa semangat baru dalam membangun kultur kebersamaan,” kata Andrie.

    Di akhir sambutannya, ia mengajak seluruh jajaran pemerintah, lembaga, dan masyarakat untuk terus menjaga serta membangun Kota Cirebon secara kolektif. “Kami ingin Kota Cirebon menjadi rumah bersama yang aman, damai, dan mampu memberikan perlindungan budaya, sosial, dan spiritual bagi seluruh masyarakat,” imbuhnya.

    Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, SAP., M.Si., dalam kesempatan yang sama menegaskan komitmen Pemerintah Kota Cirebon dalam membangun kota yang tertata secara fisik, sehat secara ekologis, dan adil secara sosial. Komitmen ini sejalan dengan semangat Mayungi lan Nyumponi yang diusung dalam peringatan Hari Jadi tahun ini.

    Edo menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya aktivitas tambang ilegal yang mengancam keselamatan serta keseimbangan lingkungan. Ia menegaskan bahwa penanganan tambang ilegal bukan sekadar reaksi sesaat, tetapi bagian dari visi besar untuk menjadikan Cirebon sebagai kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

    “Tambang ilegal tidak hanya membahayakan pekerja, tapi juga merusak ekosistem perbukitan dan mengganggu keseimbangan ekologis. Jika dibiarkan, hal ini bisa memicu bencana dan menghilangkan vegetasi alami,” tegasnya.

    Ia menambahkan, pembangunan di Kota Cirebon harus menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dan tidak boleh mengorbankan lingkungan hidup. “Kami berkomitmen agar setiap pembangunan tetap memperhatikan keseimbangan alam dan menjamin hak generasi mendatang,” tutur Edo.

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang turut hadir dalam acara tersebut, juga memberikan perhatian terhadap arah pembangunan Kota Cirebon. Ia menekankan bahwa pembangunan harus berlandaskan cinta terhadap daerah dan kearifan lokal, bukan semata-mata mengejar nilai proyek atau keuntungan ekonomi.

    “Kota Cirebon mau dibawa ke mana? Standarnya sederhana, Pak Wali. Jalan-jalan harus baik, sampai gang kecil pun harus rapi dan menggunakan paving blok, bukan hotmix. Supaya air meresap dan lingkungan tetap sehat,” ucap Dedi, Senin (24/6/2025).

    Ia juga menyarankan agar penghijauan kota diperkuat dengan menanam pohon-pohon khas daerah. Selain itu, ia menekankan pentingnya menghadirkan desain arsitektur perkantoran yang mencerminkan budaya dan identitas Kecirebonan.

    “Tanami pohon jamblang yang menjadi ikon Cirebon. Kalau pohon jati tidak bisa ditanam di pinggir jalan, tanam saja di kebun, belakang kantor, atau belakang rumah dinas Wali Kota,” pungkasnya. (*)

    dprd kota cirebon griya sawala

    Berita Terkait

    Lima Calon Terpilih Jadi Anggota KID Kota Cirebon 2025–2029

    Jumat, 24 Oktober 2025

    Penataan TPU Kemlaten, DPRKP Targetkan Rampung 2025

    Rabu, 22 Oktober 2025

    Komisi III DPRD Soroti Kebijakan Ekstrakurikuler Diniyah Takmiliyah

    Senin, 20 Oktober 2025

    Komisi III DPRD Tinjau Kesiapan Puskesmas Gunungsari 24 Jam

    Kamis, 16 Oktober 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.