Siberasi.id – Calon Walikota Cirebon, Effendi Edo, melakukan dialog dengan warga RW 10 Penggung Utara, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Selasa (8/10/2024). Dalam pertemuan ini, calon nomor urut 3 tersebut mendapatkan banyak masukan dari warga terkait sejumlah permasalahan, termasuk soal bantuan sosial (Bansos) yang dinilai belum merata.
Warga mengeluhkan bahwa distribusi Bansos sering kali tidak tepat sasaran, sehingga menimbulkan ketidakadilan di tengah masyarakat. Kesenjangan sosial pun muncul di antara warga yang seharusnya menerima bantuan namun tidak mendapatkan akses.
Effendi Edo menegaskan bahwa Bansos seharusnya ditujukan untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan. “Bantuan sosial bertujuan untuk meringankan beban warga kurang mampu, dan jika ada warga yang sudah mampu namun masih menerima, sebaiknya mengundurkan diri,” ujar Edo.
Dalam visi ke depannya, jika terpilih sebagai Walikota Cirebon, Edo berkomitmen untuk memperbaiki data penerima bantuan sosial di dinas terkait agar distribusi Bansos lebih akurat dan tepat sasaran.
“Kami akan memastikan bahwa bantuan sosial diberikan kepada mereka yang benar-benar layak menerimanya, sehingga kesenjangan sosial dapat dikurangi,” tambahnya.
Sementara itu, di tempat berbeda, calon Wakil Walikota Cirebon, Siti Farida, melakukan blusukan ke Suradinaya, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi. Ia mendengar langsung keluhan warga terkait masalah distribusi air bersih dan perhatian pemerintah terhadap program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Farida mengatakan, jika diberi amanah sebagai Wakil Walikota, ia akan fokus memperbaiki layanan air bersih di wilayah tersebut. “Air bersih adalah kebutuhan dasar, dan jika distribusinya terganggu, kualitas hidup masyarakat juga akan terdampak,” ungkapnya.
Terkait program Rutilahu, Farida berkomitmen untuk memaksimalkan program tersebut agar bantuan benar-benar sampai kepada keluarga yang berhak. Ia menegaskan bahwa keluarga penerima manfaat Rutilahu harus sesuai dengan kriteria yang layak mendapatkan bantuan.