Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»Diminta Ikut Campur dalam Konflik Keraton Kasepuhan, Begini Respons Pemkot Cirebon
    Berita

    Diminta Ikut Campur dalam Konflik Keraton Kasepuhan, Begini Respons Pemkot Cirebon

    adminBy adminJumat, 20 Agustus 2021
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    CIREBON – Kisruh perebutan takhta Keraton Kasepuhan Cirebon kembali mencuat setelah Raden Rahardjo Djali dinobatkan sebagai Sultan Sepuh Aloeda II oleh keluarga besarnya. Rahardjo merupakan cucu dari Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin.

    Jumenangan atau penobatan Rahardjo sebagai Sultan Sepuh Aloeda II dilaksanakan tertutup di Umah Kulon Keraton Kasepuhan Cirebon pada Rabu (18/8/2021).

    Penobatan Rahardjo sebagai sultan merupakan perlawanan keluarga besar keturunan Sultan Sepuh XI terhadap Sultan Sepuh XV Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin.

    Sekadar diketahui, PRA Luqman Zulkaedin dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV pada 30 Agustus 2020, setelah ayahnya yakni Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mangkat pada 22 Juli 2020.

    Atas kondisi tersebut, Pemkot Cirebon diminta untuk turun tangan menyelesaikan polemik perebutan takhta di Keraton Kasepuhan Cirebon. Sebagaimana disampaikan Kabag Humas Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BP-TAGS), Eko Ardi Nugraha.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi merespons hal tersebut. Ia menyampaikan, pihaknya tak memiliki kewenangan untuk menyelesaikan polemik di internal Keraton Kasepuhan.

    “Yang perlu disikapi adalah kita ingin agar keraton sebagai simbol budaya bisa dipertahankan. Kedua, polemik yang terjadi tidak berakibat pada gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat,” kata Agus kepada sejumlah wartawan di Balaikota Cirebon, Jumat (20/8/2021).

    Agus menginginkan polemik yang terjadi di Keraton Kasepuhan Cirebon bisa diselesaikan secara kekeluargaan. “Ini masalah keluarga. Silakan kedepankan prinsip-prinsip kekeluargaan. Ya baiknya selesaikan di internal keluarga,” katanya. (red)

    Keraton Kasepuhan Konflik Sultan Pemkot Cirebon

    Berita Terkait

    Sarasehan Bulan Bung Karno: Menyatukan Gagasan Mahasiswa dan Petani

    Minggu, 22 Juni 2025

    Samsung Galaxy S25 Edge Hadir dengan Desain Ultra-Tipis dan Kamera 200MP

    Sabtu, 21 Juni 2025

    Selly Sepervisi Peningkatan Kapasitas Keluarga pada Bulan Bung Karno

    Jumat, 20 Juni 2025

    Rayakan Bulan Bung Karno, Selly Gantina Ingatkan Kader Awasi Pemerintah

    Jumat, 20 Juni 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.