Siberasi.id – Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya membongkar asal usul Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi Cawapresnya.
Teuku Riefky menyampaikan, bahwa pada Rabu (30/8/2023), pihaknya mendapatkan informasi dari Sudirman Said, sebagai perwakilan Bacapres Anies Baswedan bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB dan mengusung pasangan Anies-Cak Imin.
“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh. Sebab itu, kami melakukan konfirmasi berita itu dan Anies mengonfirmasi berita tersebut adalah benar,” ungkapnya.
Atas kebenaran itu, kata Teuku Riefky, Partai Demokrat ‘dipaksa’ menerima keputusan itu (fait accompli). Sehingga Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai, karena sesuai AD/ART Partai Demokrat, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.
Kemudian, lanjut Teuku Riefky, sebagai Anggota Tim 8 yang mewakili Partai Demokrat, pihaknya membeberkan kronologis perjalanan penentuan bacawapres internal Koalisi Perubahan.
Masih dikatakan Teuku Riefky, bahwa Tim 8 bersepakat, berdasarkan desakan yang makin kuat dari masyarakat tentang kepastian berlayar atau tidaknya koalisi ini, maka waktu menjadi hal yang esensial.
“Terkait waktu deklarasi ini juga telah dikomunikasikan kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kepada Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri pada Sabtu (26/8/2023),” paparnya.
Pada komunikasi itu, lanjut Teuku Riefky menyampaikan, bahwa deklarasi akan dilakukan pada awal September 2023. Karena dinilai tidak ada lagi alasan untuk menunda deklarasi pendamping Anies.
“Pada 25 Agustus, Bacapres Anies menuliskan keputusannya agar Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersedia untuk menjadi Cawapresnya,” tuturnya.
Namun demikian, imbuh Teuku Riefky, di tengah proses finalisasi kerja partai koalisi menyiapkan deklarasi, tiba-tiba pada Selasa (29/8/2023), di Nasdem Tower, secara sepihak Ketum Partai Nasdem Surya Paloh menetapkan Cak Imin sebagai Cawapres Anies.
“Penetapan tersebut tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Bacapres Anies pun tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, justru mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” terangnya.
Teuku Riefky menyebutkan, rentetan peristiwa ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan dan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.
“Termasuk pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Bacapres Anies Baswedan telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” katanya.