Siberasi.id – Meriahkan Hari Jadi ke-598 Cirebon, sebanyak 250 peserta dari lima provinsi ambil bagian dalam Gladhen Jemparingan, sebuah lomba panahan tradisional khas Mataraman, yang digelar di Alun-Alun Kejaksan, Sabtu (12/7/2025).
Kegiatan ini memperebutkan Piala Walikota dan Wakil Walikota Cirebon, sekaligus menjadi simbol pelestarian budaya lokal yang dikemas secara menarik dan kompetitif.
Ketua Panitia Hari Jadi Kota Cirebon, H Iing Daiman SIP MSi menyampaikan, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Komunitas Jemparingan Kota Cirebon dan pemerintah daerah.
“Jemparingan bukan sekadar olahraga, tapi juga sarat dengan nilai filosofi dan tata krama. Lewat kegiatan ini, kami ingin melestarikan budaya sekaligus memperkenalkannya ke generasi muda dan masyarakat luas,” ujar Iing.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Banten, menunjukkan daya tarik budaya Jemparingan lintas daerah.
Keunikan Jemparingan Cirebon, kata Iing, tak hanya terletak pada teknik memanah sambil duduk bersila, tetapi juga pada busana tradisional yang dikenakan peserta. Para peserta laki-laki mengenakan beskap dan blangkon, sementara peserta perempuan tampil anggun dengan kebaya.
“Kami ingin agar nilai-nilai budaya tidak hanya dilestarikan, tapi juga dirasakan dan dihidupkan. Tahun ini kami pindahkan lokasi ke Alun-Alun Kejaksan agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat,” tambah Iing.
Ketua Pelaksana, Edi Siswoyo menjelaskan, setiap peserta mendapatkan empat anak panah dalam satu ronde, dan akan memanah secara bergiliran bolak-balik sebanyak 10 kali.
Target yang digunakan adalah bandul putih (3 poin) dan bandul merah (5 poin). Peserta dengan total poin tertinggi akan memenangkan hadiah utama berupa sepeda listrik, serta beragam doorprize menarik lainnya.
“Kami ingin kegiatan ini menyenangkan, penuh semangat, tapi tetap menjaga nilai-nilai tradisi yang luhur,” jelas Edi.
Walikota Cirebon, Effendi Edo menyampaikan apresiasi, atas antusiasme peserta dan masyarakat yang mengikuti serta menyaksikan Gladhen Jemparingan. Menurutnya, pelestarian budaya seperti ini penting dilakukan di tengah gempuran modernisasi.
“Panahan tradisional ini bukan sekadar olahraga, tapi warisan nilai yang harus kita jaga. Pemerintah Kota Cirebon akan terus mendukung kegiatan seperti ini,” katanya.

