Siberasi.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena kemarau basah yang diprediksi masih berlangsung hingga Oktober 2025 di wilayah Jawa Barat.
Fenomena ini ditandai dengan curah hujan yang tetap tinggi meskipun seharusnya telah memasuki musim kemarau.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo menjelaskan, kemarau basah merupakan anomali iklim yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
“Fenomena ini terjadi karena suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia lebih hangat dari biasanya. Akibatnya, penguapan meningkat dan suplai uap air untuk pembentukan awan hujan juga bertambah,” jelas Andi, Selasa (19/8/2025).
Ia menambahkan, dinamika atmosfer global seperti IOD negatif, fenomena La Niña, serta melemahnya angin monsun Australia yang biasanya membawa udara kering, turut memperkuat potensi hujan tinggi di musim kemarau.
Menurut Andi, kondisi ini dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi di Jawa Barat, termasuk di Kota Cirebon.
“Hujan lebat yang turun terus-menerus berisiko menimbulkan banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor, terutama di wilayah rawan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi, BPBD Kota Cirebon terus memperkuat koordinasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya melalui Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bagi Satlinmas di Kecamatan Harjamukti.
“Kami rutin melakukan sosialisasi dan pelatihan agar Satlinmas memiliki keterampilan tanggap darurat. Mereka harus siap melakukan pertolongan pertama dan membantu warga secara cepat serta tepat jika terjadi bencana,” ungkap Andi.
Selain itu, Andi juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan potensi bencana di masa kemarau basah ini.
Warga diharapkan menjaga kebersihan saluran air, meningkatkan kesiapsiagaan keluarga, serta memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
“Kesiapsiagaan adalah kunci. Dengan pelatihan, koordinasi, dan kesadaran bersama, risiko bencana dapat ditekan meski kondisi cuaca masih penuh ketidakpastian,” pungkasnya.

