Siberasi.id – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengusulkan tambahan anggaran operasional haji tahun 2022. Sebab, biaya haji kurang Rp1,5 triliun.
Permintaan tersebut tertuang dalam Surat Menteri Agama dengan Nomor B-165/MA/KU.00/05/2022, tertanggal 27 Mei 2022, mengenai Usulan Tambahan Anggaran Operasional Haji Reguler Khusus 1443/2022 M.
Menyikapi usulan tersebut, Komisi VIII DPR RI langsung melakukan pembahasan. Setelah rapat kerja bersama Kemenag dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada Senin (30/5/2022), pembahasan terkait usulan tersebut berlanjut pada Selasa (31/5/2022), di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
“Kita cukup terkejut ketika mendapatkan informasi dari Kemenag bahwa biaya operasional haji kurang sampai Rp1,5 triliun lebih,” ungkap Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Selly Andriany Gantina.
Selly menambahkan, Komisi VIII bergerak cepat melakukan pembahasan. Mengingat, pemberangkatan haji kloter pertama akan dilakukan pada 4 Juni 2022.
Setelah melakukan pembahasan, sambung Selly, Komisi VIII menyetujui untuk penambahan pembiayaan untuk mencukupi kekurangan Rp1,5 triliun. Dengan catatan, tidak membebani calhaj yang akan berangkat ke Tanah Suci.
“Para calhaj yang akan berangkat tidak perlu khawatir atau bingung. Insya Allah penambahan biaya operasional itu tidak akan bebani calhaj,” imbuh politisi PDI Perjuangan itu.
Selly menjelaskan, untuk mencukupi kebutuhan kekurangan dana haji tahun ini berasal dari nilai manfaat dana haji yang dikelola BPKH dan hasil efesiensi dana haji selama 2014-2019.
“Meskipun kita juga baru tahu kalau ada hasil efesiensi dana haji sejak 2014 sampai 2019. Nilainya Rp700 miliar lebih,” kata wakil rakyat dari Dapil VIII Jawa Barat (Cirebon-Indramayu) itu.
Di sisi lain, Selly menyayangkan ketidakcermatan perencanaan pelaksanaan ibadah haji 2022 oleh Kemenag. Seharusnya, sambung mantan wakil bupati Cirebon itu, Kemenag bisa memprediksi segala kemungkinan. Termasuk kemungkinan kenaikan pembiayaan di Arab Saudi.
“Saya kira tidak boleh lagi ada mismanajemen seperti ini. Apalagi baru kita ketahui sangat mepet dengan waktu pemberangkatan calhaj kita ke Tanah Suci,” katanya.
Total permintaan tambahan dana haji sebesar Rp1,536 triliun. Rinciannya berupa Rp1,491 triliun untuk biaya masyair jamaah haji reguler, Rp25,733 miliar untuk biaya technical landing jemaah embarkasi Surabaya, dan Rp19,279 selisih kurs kontrak penerbangan.
Pada tahun 2022 ini, ada sebanyak 100.051 calhaj yang akan berangkat ke Tanah Suci. Terdiri dari jemaah haji reguler sebanyak 92.825 orang, jemaah haji khusus sebanyak 7.226 orang, dan petugas sebanyak 1.901 orang. (jri)