Siberasi.id – Masalah banjir di Kota Cirebon terus menjadi keluhan utama warga setiap musim hujan. Hingga kini, belum ada solusi tuntas untuk mengatasi banjir, terutama di wilayah rawan seperti Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, yang dikenal sebagai zona merah banjir.
Anggota Komisi II DPRD Kota Cirebon, Anton Octavianto SE MM MMTr menyoroti minimnya keseriusan pemerintah daerah dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung dalam menangani persoalan ini.
“Saya tinggal di Ciremai Giri. Dari zaman SD, wilayah itu sudah banjir. Kalijaga terus-terusan banjir, ini sudah terlalu lama. Saya pikir BBWS tidak ada keseriusan karena sampai sekarang masalah ini belum selesai. Bahkan, senderan di Kalijaga Monyet sudah tergerus,” tegas Anton usai rapat kerja bersama BBWS dan DPUTR di Griya Sawala, Kamis (16/1/2025).
Senderan dan Drainase Rusak Parah
Anton melanjutkan, abrasi yang terjadi di senderan dan jembatan Taman Kalijaga Monyet semakin memperburuk situasi.
Anton mendesak BBWS dan DPUTR untuk menganggarkan kembali perbaikan senderan kali yang sempat tertunda sejak 2020 akibat pandemi Covid-19.
“Senderan di Kalijaga Monyet sudah mulai abrasi. BBWS harus segera memasukkan program perbaikan senderan ini ke dalam anggaran. Masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut,” ujar Anton.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara BBWS dan DPUTR untuk menyelesaikan masalah banjir. Dengan perhatian serius dan anggaran yang memadai, diharapkan kawasan rawan banjir seperti Kelurahan Kalijaga dapat ditangani secara efektif.
BBWS dan DPUTR Fokus pada Solusi Jangka Panjang
Ketua Tim Sungai dan Pantai BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Rigasony Tiamono ST MM menyatakan, perlunya masterplan yang jelas untuk mengatasi masalah banjir di Kota Cirebon. Menurutnya, salah satu penyebab utama banjir adalah sistem drainase yang buruk.
“Kami masih terkendala anggaran. Tahun ini, fokus BBWS adalah pada program swasembada pangan, sehingga banyak alokasi anggaran yang diarahkan ke pembangunan irigasi persawahan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SDA DPUTR Kota Cirebon, Bagus Tomy, menyampaikan bahwa sejak 2024 pihaknya telah melakukan normalisasi dan perbaikan senderan di 30 sungai di Kota Cirebon.
“Perbaikan drainase berada di bawah tanggung jawab bidang Bina Marga. Hasil rapat ini akan kami tindak lanjuti dengan rapat kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan,” tutup Bagus.