CIREBON – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Kota Cirebon mengibarkan bendera putih di lapaknya. Langkah itu sebagai kampanye “menyerah” atas dampak kebijakan PPKM.
Para PKL merasakan dampak pada kegiatan usahanya. Seperti yang dialami oleh pedagang di shelter PKL Alun-alun Kejaksan. Biasanya mereka dalam sehari bisa mendapatkan Rp100-150 ribu, kini turun drastis hingga Rp15 ribu.
Koordinator PKL di shelter Alun-alun Kejaksan, Joko Santoso menyampaikan, dari 42 lapak yang ada di sana, kini tersisa delapan lapak yang masih buka.
“Sejak PPKM Darurat kondisinya sangat sepi. Otomatis pendapatan juga jauh berkurang. Makanya banyak yang tutup,” kata Joko, Jumat (30/7/2021).
Ia mengakui, beberapa PKL di sana memasang bendera putih. Menyimbolkan pedagang tak sanggup lagi jika kebijakan PPKM terus diperpanjang.
“Kebijakan ini sangat memberatkan, karena dampaknya langsung kita rasakan. Alun-alun juga sepi karena ditutup,” katanya.
Joko berharap pemerintah tidak memperpanjang lagi kebijakan PPKM setelah 2 Agustus 2021. Jika diperpanjang, para PKL akan semakin sulit untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
“Aspirasi pedagang, jangan diperpanjang lagi PPKM-nya,” kata dia. (red)