CIREBON – Alun-alun Kejaksan menjadi lokasi salat Id di pusat Kota Cirebon setiap tahunnya. Sempat ditiadakan karena pandemi Covid-19 pada 2020.
Pada Idulfitri tahun ini, alun-alun dengan wajah baru setelah direvitalisasi kembali dipakai untuk salat Id, Kamis (13/5). Ribuan jemaah tampak menyemut, memadati pula ruas Jalan Kartini dan Jalan Siliwangi.
Dalam kesempatan salat Id perdana di alun-alun “baru”, para jemaah diharuskan menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari penggunaan masker, hingga jaga jarak antarjemaah.
Namun dalam pelaksanaannya, imbauan panitia penyelenggara salat Id tak cukup ampuh untuk jemaah menerapkan protokol kesehatan. Banyak ditemukan jemaah melepas maskernya, hingga duduk tak berjarak.
“Memang kami akui penerapan protokol kesehatan belum sempurna. Tapi kita sudah berupaya mengendalikan,” ungkap Walikota Cirebon, Nashrudin Azis, usai salat Id.
Ia menyebutkan, hampir semua jemaah memakai masker. Memperpendek jarak dilakukan jemaah ketika sudah berada di areal tempat salat.
“Jemaah sangat antusias untuk menunaikan salat Idulfitri. Kami memaklumi situasi seperti ini,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Attaqwa Center, Ahmad Yani menyampaikan, jumlah jemaah salat Id tahun ini jauh berkurang dibanding biasanya dalam situasi normal sebelum pandemi.
“Biasanya sekitar 10-12 ribu jemaah. Tapi untuk tahun ini diperkirakan sekitar 6-7 ribu jemaah,” katanya.
Sementara itu, salah seorang jemaah, Bambang Setiawan mengaku bersyukur bisa menunaikan salat Id pada tahun ini di alun-alun. “Alhamdulillah sudah diadakan lagi salat Id di sini,” katanya. (red)