CIREBON – Hari Raya Idulfitri memiliki esensi untuk saling memaafkan. Kerelaan untuk mengakui kesalahan dan meminta serta menerima maaf, tidak terhalang pandemi Covid-19 yang membuat serba keterbatasan.
Hal tersebut disampaikan Walikota Cirebon, Nashrudin Azis saat memberikan sambutannya sebelum salat Id dilangsungkan, di halaman Masjid Raya Attaqwa hingga Alun-alun Kejaksan, Kamis (13/5/2021).
“Sikap saling memaafkan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ibadah puasa. Ibadah puasa mempunyai tujuan penciptaan pribadi yang takwa. Artinya, sifat pemaaf mendekatkan kita pada ketakwaan,” ungkap Azis.
Azis menambahkan, sebagai momen yang sangat dinanti umat muslim di seluruh dunia, Idulfitri juga menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi. Sekaligus meneguhkan kekerabatan.
“Silaturahmi tidak mesti harus bertemu secara fisik. Kita bisa memanfaatkan media digital untuk mempererat persaudaraan dan silaturahmi. Bisa melalui telepon, video call, dan sarana komunikasi lainnya,” katanya.
Wabah virus Korona yang saat ini masih berlangsung di Indonesia, sambung Azis, telah membatasi pertemuan fisik antarmanusia. Namun kondisi itu tidak serta merta menghalangi silaturahmi.
“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kota Cirebon, beserta segenap keluarga, memohon maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat Kota Cirebon,” katanya.
Sementara itu, jumlah jemaah salat Id pada Idulfitri tahun ini di hamparan halaman Masjid Raya Attaqwa hingga Alun-alun Kejaksan mengalami penurunan signifikan. Namun pihak Attaqwa Center bersyukur karena tahun ini salat Id kembali digelar, setelah pada 2020 lalu ditiadakan.
“Sebelum pandemi, jemaah salat Id di Masjid Attaqwa itu sekitar 10-12 ribu jemaah, saat ini jauh berkurang,” kata Ketua Attaqwa Center, Ahmad Yani. (red)