Siberasi.id – Masyarakat di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, khususnya perkampungan Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, masih memegang teguh kearifan lokal di saat pencoblosan pemilihan umum (pemilu) berlangsung.
Tradisi pada pencoblosan pemilihan umum di lingkungan pesantren Benda Kerep Kota Cirebon, tidak menggunakan tinta sebagaimana lazimnya Tempat Pemungutan Suara (TPS) lainnya.
Penggunaan kunyit pengganti tinta tanda pencoblosan di lingkungan Pesantren Benda Kerep itu sudah berlangsung sejak pemilu 1999.
Masyarakat lingkungan Pondok Pesantren Benda Kerep, tepatnya di TPS 25 lebih memilih menggunakan kunyit sebagai tanda usai mencoblos pengganti tinta.
Pun demikian pada pelaksana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Mereka menggunakan kunyit yang ditumbuk.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon Mardeko, memastikan penyediaan sari kunyit sebagai pengganti tinta untuk penanda seseorang sudah mencoblos di TPS pada Pemilu 2024.
Tinta sari kunyit tersebut akan digunakan di tiga TPS yang ada di Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
“Penggunaan tinta dari kunyit ini sebagai pengganti tinta yang biasa digunakan sebagai penanda warga telah mencoblos. Penggunaan kunyit ini sebagai bentuk kearifan lokal,” ungkap Mardeko, Kamis (18/1).
Dijelaskan Mardeko, penggunaan tinta dari kunyit di Kampung Benda telah dilakukan sejak pemilu tahun 1999 lalu.
“Ini berawal dari keengganan masyarakat di Kampung Benda untuk menggunakan tinta milik KPU usai mencoblos. Alasan yang dikemukakan jari yang sudah dicelupkan di tinta akan menghalangi masuknya air wudhu. Hingga akhirnya dipilihlah tinta yang terbuat dari kunyit khusus untuk pemilih di Kampung Benda,” jelasnya.
Terkait penggunaan sari kunyit sebagai pengganti tinta di tiga TPS Kampung Benda Kerep, Mardeko menuturkan, KPU Kota Cirebon tetap akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yakni Bawaslu hingga partai politik peserta Pemilu.
“Nanti kita undang partai politik, Bawaslu untuk melakukan kesepakatan. Bahwa khusus di wilayah Benda Kerep itu menggunakan kunyit.Tapi KPU akan tetap menyediakan tinta. Tinta kita sediakan, kunyit juga kita sediakan. Jadi masyarakat bisa memilih,” tuturnya. (red)