Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»Sedimentasi Tinggi, DPUTR Lakukan Normalisasi Sungai Sijarak Pekiringan
    Berita

    Sedimentasi Tinggi, DPUTR Lakukan Normalisasi Sungai Sijarak Pekiringan

    adminBy adminJumat, 22 September 2023
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kota Cirebon bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung bekerja sama untuk melakukan normalisasi Sungai Sijarak, Kelurahan Pekiringan Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, Jumat (22/9/2023).

    Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUTR Kota Cirebon, Teguh Wiyatno SSos MSi menjelaskan, bahwa normalisasi ini merupakan tindak lanjuut atas keluhan masyarakat setempat yang disampaikan kepada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono saat datang ke Kota Cirebon.

    “Saat itu, masyarakat meminta agar adanya normalisasi. Karena setiap musim hujan dengan intensitas tinggi, air Sungai Sijarak selalu meluap lantaran sedimentasi yang cukup tinggi,” paparnya.

    Teguh juga mengakui, lokasi Sungai Sijarak ini berada di tengah kota. Sehingga saat hujan intensitas tinggi dan meluap, dampaknya tidak hanya permukiman di sepanjang sungai, melainkan meluber hingga di Jalan Cipto Mangunksumo Kota Cirebon.

    “Drainase di jantung kota bermuara ke Sungai Sijarak. Makanya sungai ini sangat vital. Apabila sungai ini melebihi debit maka meluap di permukiman dan di Jalan Cipto Mangunkusumo,” terangnya.

    Teguh juga menjelaskan, proses normalisasi Sungai Sijarak ini ditargetkan selesai selama sepekan. Karena bantaran Sungai Sijarak yang tersambung ke Wilayah Bedeng Cangkring ini pada penduduk.

    “Kita inginnya si sepekan atau maksimalnya 10 hari. Karena selama proses normalisasi tidak mudah, mengingat wilayah ini pada permukiman masyarakat,” tuturnya.

    Masih dikatakan Teguh, karena Sungai Sijarak berada di tengah permukiman penduduk, maka alat berat yang digunakan adalah ekskavator amfibi yang bisa terjun ke sungai.

    “Kalau menggunakan ekskavator biasa, sangat sulit. Karena sangat padat permukimannya,” ucapnya.

    Selain itu, Teguh juga meminta maaf kepada masyarakat setempat, apabila selama proses normalisasi mengalami gangguan, baik bau tak sedap akibat sedimentasi maupun suara bising dari alat berat.

    “Kami juga mohon maaf kalau bau dan bising selama proses normalisasi. Kami bersyukur masyarakat bisa memahami, karena normalisasi ini sangat mereka tunggu,” ucapnya.

    DPUTR Kota Cirebon kota cirebon normalisasi sungai

    Berita Terkait

    Pelaku Pencurian Mobil di Cirebon Ditangkap Sebelum Kabur ke Aceh

    Sabtu, 28 Juni 2025

    Sarasehan Bulan Bung Karno: Menyatukan Gagasan Mahasiswa dan Petani

    Minggu, 22 Juni 2025

    Samsung Galaxy S25 Edge Hadir dengan Desain Ultra-Tipis dan Kamera 200MP

    Sabtu, 21 Juni 2025

    Selly Sepervisi Peningkatan Kapasitas Keluarga pada Bulan Bung Karno

    Jumat, 20 Juni 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.