Siberasi.id – Ribuan masyarakat tumpah ruah menyemarakkan kirab merah putih dan silaturahmi kebangsaan di Kota Cirebon, Senin (6/3/2023).
Dalam kirab yang dimulai dari Balaikota Cirebon menuju kawasan Stadion Bima itu, bendera merah putih sepanjang 500 meter dibentangkan dalam iring-iringan. Kirab menempuh jarak lebih dari 5 kilometer.
Kirab tersebut diikuti oleh ribuan peserta yang terdiri dari unsur penyelenggara pemerintahan daerah di Cirebon dan sekitarnya, para pelajar, unsur organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh pemuda, masyarakat umum, serta TNI dan Polri.
Mereka menempuh rute Jalan Siliwangi, Jalan Kartini, Jalan Cipto Mangungkusumo, Jalan Pemuda, Jalan Brigjen Darsono By Pass, kemudian masuk ke kawasan olahraga Bima dan finish di Stadion Bima Utama.
Di sepanjang rute kirab, selain membentangkan bendera merah putih, para peserta juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, seraya diiringi tabuhan drum band. Ada pula iring-iringan replika kereta kencana Paksi Naga Liman, hingga kendaraan militer.
Sesampainya di Stadion Bima Utama, para peserta kirab mendapatkan tausiyah kebangsaan dari ulama kharismatik sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya.
Dalam tausiyah kebangsaannya, Habib Luthfi menyampaikan, kebanggaan menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Apabila semua warga fanatik terhadap bangsa ini, tentu fanatik yang rasional, maka mereka akan menjunjung tinggi apa yang tumbuh di atas tanah negeri ini,” ucapnya.
Habib Luthfi juga menegaskan, seluruh elemen Bangsa Indonesia harus menjaga jati diri dan harga diri bangsa, sehingga kokohnya NKRI akan senantiasa terjaga pula.
“Negeri kita kaya! Punya jati diri, harga diri,” seru Habib Luthfi.
Sementara itu, Walikota Cirebon, Nashrudin Azis mengatakan Kirab Merah Putih dan Silaturahmi Kebangsaan tersebut menjadi salah satu perwujudan dari pentingnya persatuan dan sinergi dalam menggapai cita-cita bangsa.
“Kirab Merah Putih dan Silaturahmi Kebangsaan ini refleksi dari rasa cinta kita terhadap NKRI,” katanya.
“Menjadi simbol dari komitmen kita bersama untuk tidak pernah goyah sedikitpun menjaga kehormatan, serta jati diri bangsa dan negara Indonesia,” imbuh Azis.
Azis menilai, tantangan di masa depan hanya dapat dilalui bersama dengan senantiasa berada dalam satu barisan yang rapat dan kokoh, yakni barisan persatuan nasional.
“Sebagai generasi penerus, kita harus senantiasa menjaga spirit nasionalisme dan dapat terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa melalui peran masing-masing,” katanya.
Azis juga menegaskan, seluruh komponen bangsa harus termotivasi untuk tidak menjadikan nasionalisme hanya sebatas slogan.
“Rasa kebangsaan dan nasionalisme harus kita wujudkan bersama sebagai gerak kolektif seluruh pihak,” katanya. (jri)