Siberasi.id – Dinas Kesehatan Kota Cirebon terus menggeber program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Ada belasan ribu balita yang jadi sasaran imunisasi. Hingga 28 September 2022, cakupan imunisasi anak sudah mencapai 83,4 persen.
Tapi sayangnya, di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, cakupan imunisasi masih rendah, hanya 38 persen dari target.
“Kita terus gencarkan sampai 30 September 2022. Memang yang masih kurang itu di Argasunya, baru 38 persen,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty, Rabu (28/9/2022).
Ia memaparkan, cakupan imunisasi yang tergolong tinggi yakni di Puskesmas Kesambi, Puskesmas Pamitran, Puskesmas Larangan, Puskesmas Gunungsari, Puskesmas Kesunean, Puskesmas Cangkol, Puskesmas Kalitanjung, Puskesmas Nelayan, Puskesmas Kejaksan, Puskesmas Perumnas Utara, Puskesmas Pegambiran, dan Puskesmas Pesisir.
“Cakupannya 100 persen bahkan ada yang lebih,” ucapnya.
Terkait rendahnya cakupan imunisasi di Argasunya, Maria mengaku, pihaknya terus melakukan upaya pendekatan melalui pelbagai pihak. Seperti kader kesehatan, tokoh agama, perangkat kelurahan, perangkat RW, hingga sekolah.
“Vaksin yang kita gunakan ini aman dan halal. Jadi tidak perlu khawatir dalam penggunaannya,” kata Maria.
Dalam program BIAN, ada dua jenis imunisasi. Pertama, imunisasi tambahan, yaitu untuk campak Rubella bagi anak usia 9-59 bulan dengan target 95 persen.
Kedua, imunisasi kejar, maksudnya imunisasi bagi yang seharusnya sudah dapat, tapi belum atau tertinggal. Misalnya tahun sebelumnya harusnya sudah dapat Polio DPT HB HIB, tapi karena pandemi Covid-19 belum berani diimunisasi. Imunisasi ini targetnya 80 persen, dengan sasaran anak usia 9-59 bulan.
Secara keseluruhan, sasaran di Kota Cirebon sebanyak 19 ribu balita untuk campak Rubella dan 17.000 balita untuk imunisasi kejar. (jri)