Siberasi.id – Musyawarah Cabang (Muscab) serentak 14 DPC Partai Demokrat tahap I se-Jawa Barat telah berlangsung di Hotel Preanger Bandung, Jumat (20/5/2022). Salah satunya muscab Demokrat Kota Cirebon.
Muscab Demokrat Kota berlangsung cukup panas, lantaran satu dari lima ketua DPAC tak bisa ikut muscab setelah berganti jadi Plt. Imbasnya, dua DPAC lain memilih walk out dari sidang sebagai sikap solidaritas dan protes.
Meski demikian, ketegangan yang terjadi di Muscab Demokrat Kota Cirebon di Hotel Preanger Bandung dinilai sebagai hal yang biasa dalam proses demokrasi.
“Muscab itu pertemuan politik. Jadi wajar ada dinamika,” ungkap Kepala Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, di Hotel Santika Kota Cirebon, Sabtu (21/5/2022).
Mengenai pergantian salah satu ketua DPAC, dalam hal ini DPAC Kesambi Kota Cirebon, Herman Khaeron mengatakan, telah melalui prosedur kepartaian. “Bukan tiba-tiba saat mau muscab dan ada penyebabnya,” kata anggota Fraksi Demokrat DPR RI itu.
Secara keseluruhan, Herman Khaeron menyebutkan, muscab serentak tahap I sebanyak 14 DPC di Jawa Barat berjalan demokratis. “Kita tetap demokratis, silakan berkontestasi,” katanya.
Sebelumnya, dua ketua DPAC Demokrat pendukung Sri Budihardjo Herman (SBH) bersikap tegas. DPAC pendukung SBH walk out dari Muscab Demokrat Kota Cirebon.
Ketua DPAC pendukung SBH yang walk out karena menolak sidang berlanjut, yakni Ketua DPAC Demokrat Kejaksan, Harsono dan Ketua DPAC Demokrat Lemahwungkuk, Ahmad Rifai.
Mereka walk out sebagai bentuk protes terhadap pergantian ketua DPAC Demokrat Kesambi. Sehingga Wadinih sebagai ketua DPAC Kesambi tak bisa mengikuti sidang dalam muscab di Hotel Preanger Bandung tersebut, Jumat (20/5/2022).
“Atas solidaritas dan kebersamaan, saya ketua DPAC Lemahwungkuk dan Ketua DPAC Kejaksan walk out,” kata Ahmad Rifai. (jri)