Siberasi.id – Kementerian Kebudayaan RI akan memberikan pendampingan dalam pengelolaan Museum Keraton Kanoman Cirebon mulai September 2025. Program ini bertujuan menjaga kelestarian koleksi bersejarah sekaligus meningkatkan standar tata kelola museum daerah.
Kasubdit Tata Kelola Permuseuman Kementerian Kebudayaan, Iskandar Eko menyebut, Museum Keraton Kanoman menyimpan artefak bernilai sejarah tinggi, namun pengelolaannya masih menghadapi banyak keterbatasan.
“Wajar jika kondisi saat ini masih jauh dari ideal. Mengelola museum membutuhkan biaya besar dan tenaga terampil. Karena itu, negara harus hadir untuk memastikan pelestarian dan perlindungan benda cagar budaya,” ujar Eko, Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, pendampingan dari Kementerian tidak hanya sebatas arahan, tetapi juga mencakup pendampingan teknis. Bentuknya mulai dari pelatihan SDM, penataan tata pamer koleksi, hingga sistem dokumentasi yang lebih terstandar.
“Harapannya September mendatang sudah bisa dimulai dengan penataan ulang tata pamer. Koleksi cagar budaya akan ditampilkan lebih baik, lebih aman, dan tentu lebih edukatif bagi masyarakat,” jelasnya.
Namun, ia mengakui kondisi fisik museum masih dipengaruhi faktor lingkungan Cirebon yang lembap. “Kalau ingin sesuai standar internasional, memang harus ada renovasi besar. Tapi itu tentu membutuhkan biaya besar serta dukungan dari banyak pihak,” tambahnya.
Selain perbaikan tata pamer, peningkatan kapasitas SDM juga menjadi fokus. Menurut Eko, tanpa sumber daya manusia yang terlatih, sulit bagi museum untuk berkembang secara berkelanjutan.
Sebagai langkah awal, Kementerian Kebudayaan tengah melakukan inventarisasi koleksi Museum Kanoman. Proses ini dinilai krusial untuk memastikan jumlah, kondisi, serta perlindungan koleksi bersejarah yang ada.
“Pendataan koleksi memang pekerjaan tidak mudah, karena membutuhkan perhatian detail dan pemahaman khusus. Setelah inventarisasi selesai, barulah bisa dilakukan penataan ulang tata pamer,” pungkasnya.

