Siberasi.id – Warga RW 08 Karang Anom Kelurahan Pengambiran Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon mengeluhkan sulitnya mendapatkan akses permodalan usaha. Kondisi ini membuat sebagian warga, khususnya ibu-ibu pedagang kecil, terpaksa meminjam uang kepada rentenir atau yang populer disebut bank emok.
Keluhan tersebut disampaikan oleh warga bernama Agung Kusnadi kepada anggota DPRD Kota Cirebon dari Fraksi Demokrat-Pembangunan, Dian Novitasari, saat reses masa persidangan III tahun sidang I 2024–2025, Senin (11/8/2025).
“Mayoritas ibu-ibu di sini pedagang kecil, dan kendala utamanya adalah modal. Karena terbentur modal, akhirnya banyak yang terpaksa pinjam ke bank keliling,” ungkap Agung.
Menurutnya, masalah ini sudah berlangsung lama dan menjerat warga dalam lingkaran utang berbunga tinggi.
Menanggapi hal itu, Dian Novitasari menjelaskan, pemerintah sedang menggalakkan program Koperasi Merah Putih sebagai alternatif pembiayaan yang aman dan terjangkau. Di Kota Cirebon, koperasi kelurahan merah putih telah terbentuk di 22 kelurahan.
“Program ini menjadi salah satu solusi akses permodalan yang dilakukan pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya agar tidak terjerat rentenir,” kata Dian.
Ia menambahkan, Partai Demokrat juga menempatkan pengembangan UMKM sebagai fokus utama. Program-program pemberdayaan UMKM partai akan diupayakan untuk menjangkau warga RW 08 Karang Anom.
“Kita akan usahakan program pemberdayaan UMKM bisa masuk ke sini, sehingga warga memiliki alternatif permodalan selain meminjam ke bank keliling,” ujarnya.
Selain masalah modal, Dian juga menerima aspirasi warga terkait senderan sungai yang roboh dan menyebabkan wilayah tersebut menjadi langganan banjir setiap musim hujan.
“Semua aspirasi saya catat untuk disampaikan kepada pimpinan di DPRD dan dikoordinasikan dengan Pemkot Cirebon. Harapannya, semua bisa segera ditindaklanjuti,” pungkasnya.