Siberasi.id – Walikota Cirebon, Effendi Edo menyikapi persoalan pembelian seragam di sejumlah sekolah yang mencapai jutaan rupiah. Ia menyebut, pembelian seragam di sekolah tersebut tidak ada unsur pemaksaan terhadap orang tua siswa.
Edo juga mengatakan, pengadaan seragam tersebut bagian dari sekolah dalam memfasilitasi orang tua agar tidak repot membeli seragam di luar. Sehingga melalui koperasi, sekolah menyediakan seragam putih biru.
“Kalau ingin membuat seragam putih biru, koperasi sekolah bisa menyiapkan sesuai pesanan. Jika orang tua memesan, maka akan diukur. Kalau tidak, juga tidak masalah. Mau beli di luar pun silakan, tidak ada larangan,” ujar Effendi Edo, Kamis (24/7/2025).
Masih kata Edo, untuk seragam olahraga yang biasanya dilengkapi dengan sablon identitas sekolah, memang disiapkan langsung oleh pihak sekolah. Pihaknya kembali menegaskan, pengadaannya tidak dipaksakan kepada seluruh orang tua siswa.
“Kita tidak memaksakan. Untuk siswa yang tidak mampu, ada subsidi dari koperasi. Sehingga kami pastikan tidak ada kepala sekolah atau guru yang mengambil keuntungan pribadi dari situ. Keuntungan koperasi dikembalikan untuk kebutuhan siswa juga,” tambahnya.
Lebih lanjut Edo menjelaskan, pembelian seragam memang dapat diakomodir secara kolektif oleh sekolah agar lebih efisien, terutama untuk seragam olahraga yang bersablon. Namun, orang tua tetap diberikan kebebasan memilih.
“Kalau mau beli di luar sekolah juga boleh. Sekolah hanya memfasilitasi agar tidak membebani orang tua yang harus mencetak sablon sendiri,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, Pemkot Cirebon akan menindak tegas jika ditemukan adanya pemaksaan atau pungutan tidak wajar dalam pengadaan seragam. “Kalau ada yang memaksa, kami akan tindak. Ini harus jadi perhatian semua pihak,” tegasnya.
Terkait besaran subsidi, Edo menyebutkan, hal itu bergantung pada kondisi masing-masing sekolah. Harga seragam lengkap bisa diberbagai sekolah berbeda, namun semua kembali pada pilihan orang tua.
“Subsidi tergantung sekolahnya masing-masing. Jumlahnya bisa berbeda, karena menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan siswa. Tapi yang pasti, semua bersifat pilihan,” katanya.